Bagikan:

JAKARTA - Mini dikabarkan membatalkan rencana untuk meluncurkan Cooper Convertible versi listrik. Artinya, model dengan kode internal J03 tidak akan bergabung dengan versi mesin bensin yang telah diluncurkan Oktober lalu.

Melansir dari BMW Blog, Senin, 30 Desember, langkah tersebut harus diambil disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk perubahan dinamika pasar kendaraan listrik dan meningkatnya tekanan untuk memaksimalkan keuntungan pada model listrik entry-level seperti Cooper.

Hadirnya produsen kendaraan listrik dari China, seperti BYD juga memberikan dampak besar terhadap pasar otomotif dengan kehadiran produk berteknologi mutakhir tetapi dengan harga terjangkau.

Hal inilah yang membuat pemain otomotif di wilayah Eropa perlu beradaptasi secara cepat maupun efisien dalam menghadapi inovasi pabrikan China.

Sebelumnya, diperkirakan Cooper Convertible versi listrik akan berbagi powertrain dengan Cooper listrik versi hardtop. Sebagai gambaran, Cooper E berbekal motor listrik yang memiliki tenaga hingga 184 dk dan torsi maksimal 290 Nm.

Performanya digabungkan dengan baterai 40,7 kWh yang sanggup memberikan jarak tempuh hingga 305 km dalam sekali pengisian daya.

Sementara itu, tipe Cooper SE memiliki penggerak dengan tenaga lebih besar mencapai 218 dk dan torsi 330 Nm yang bergabung bersama baterai 54,2 kWh yang memiliki kemampuan jarak tempuh 402 km dalam sekali pengisi daya.

Untuk saat ini, brand otomotif dari Inggris tersebut mengandalkan model EV murni di pasar global seperti Cooper, Aceman, dan Countryman SE.

Sementara itu, Mini kini memiliki lini kendaraan beratap terbuka pada Cooper generasi terbaru versi ICE serta John Cooper Works (JCW) yang meluncur beberapa bulan lalu.