JAKARTA - Baru-baru ini, Mercedes-Benz mengumumkan telah mengembangkan prototipe van listrik. Ini merupakan langkah selanjutnya dalam memperluas kendaraan listrik (EV) di berbagai segmen.
Tertulis dalam laman resmi merek, Rabu, 9 Oktober, model ini akan menggunakan platform baru VAN.EA (Mercedes-Benz Van Electric Architecture). Pabrikan mengatakan van dengan basis ini memiliki teknologi terdepan dengan jarak tempuh yang baik.
Prototipe ini berhasil berjalan dan kini sedang diuji coba di jalanan umum, menunjukkan tonggak pencapaian merek dalam mengaplikasikan platform terbaru ini.
Pabrikan menguji coba model ini dari Stuttgart, Jerman hingga ke North Cape, Norwegia pada awal Juni 2024. Kendaraan ini dibuat secara khusus untuk menguji sasis, powertrain listrik, baterai, dan komponen bertegangan tinggi.
Mercedes-Benz juga menguji model ini di berbagai kondisi, termasuk dalam suhu yang dingin ketika melewati negara Swedia.
BACA JUGA:
Van tersebut dapat memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan, tersedia dalam konfigurasi penggerak roda depan (FWD) atau 4x4 (4WD). Kendaraan yang usung platform ini dilengkapi dengan versi terbaru dari MB.OS, sistem operasi yang dikembangkan oleh Mercedes-Benz.
Mobil ini juga kompatibel dengan berbagai sistem pengisian daya, termasuk AC 22 kW yang lebih bertenaga. Arsitektur ini memiliki sistem pengisian daya 800V yang memungkinkannya dapat mengisi energi secara cepat dan efisien.
Platform tersebut memungkinkan adanya perbedaan yang signifikan antara segmen van pribadi dan van komersial di segmen premium. Dalam sektor swasta, portofolionya akan berkisar dari van keluarga, angkutan VIP eksklusif, hingga limusin mewah dan luas untuk pelanggan dengan permintaan tertinggi.
Sayangnya, informasi mengenai jarak tempuh dan performanya masih menjadi misteri. Tetapi, Mercedes-Benz mengumumkan van dengan platform VAN.EA akan meluncur mulai 2026 mendatang.