Bagikan:

JAKARTA - Bukan rahasia Mercedes-Benz ingin memperbanyak jajaran kendaraan listriknya di masa depan termasuk menghadirkan supercar listrik pertama dari divisi AMG.

Pabrikan dari Jerman ini menyebut, bahwa supercar EV akan menjadi bagian penting bagi divisi performa tinggi tersebut meskipun di satu sisi mereka juga ingin mempertahankan model bermesin bensin di tengah pasar elektrifikasi yang menurun.

“Jelas bahwa kami akan menggunakan kendaraan serba listrik pada jajaran Mercedes,” kata CEO Mercedes-AMG Michael Schiebe, dikutip dari Autocar, Rabu, 2 Oktober.

Supercar EV tersebut kemungkinan akan melampaui tenaga dari Mercedes-AMG One dengan 1.049 dk yang diambil teknologinya dari tim balap Formula 1. Sebagai gambaran, mobil eksotis ini memiliki akselerasi dari 0 ke 100 km/jam dalam 2,9 detik saja.

Mobil tersebut juga kemungkinan akan memiliki jumlah produksi melebih SLS Electric Drive dengan harga di atas dari AMG GT hingga 160.000 poundsterling (Rp3,239 miliar) dan akan bersaing dengan Alfa Romeo 33 terbaru.

7
Mercedes-AMG One

Dikabarkan supercar ini akan mengambil basis dari konsep Vision One-Eleven yang ditampilkan pada pertengahan tahun lalu dengan mengusung platform AMG.EA terbaru. Arsitektur ini dirancang secara khusus untuk kendaraan listrik berperforma tinggi dari AMG.

Menurut klaim pabrikan, platform ini memiliki desain modular dengan panjang, jarak sumbu roda, dan lebar lintasan yang bervariasi sehingga cocok digunakan di berbagai model.

Sebelum kemunculan supercar ini, pabrikan akan meluncurkan versi produksi Vision AMG terlebih dahulu sebagai pengganti dari GT 4-Door Coupe untuk tahun depan. Model tersebut akan menjadi yang pertama menggunakan arsitektur AMG.EA ini.

Platform ini memiliki tegangan hingga 800V dan usung baterai lithium-ion sel silinder terbaru yang menampilkan pengembangan silicon-anoda dari perusahaan spesialis baterai dari Amerika Serikat (AS), Sila.

Informasi resmi mengenai supercar EV dari Mercedes-AMG masih dirahasiakan. Namun, ada potensi pabrikan akan memperkenalkannya pada akhir dekade ini.