Bagikan:

JAKARTA - Isu Toyota akan kembali membangkitkan sejumlah model lama ke dunia otomotif kembali menguat. Kini, pabrikan tersebut dikabarkan bakal mengembalikan nama Starlet, salah satu model Toyota paling populer di dunia sebagai salah satu mobil masa depannya.

Melansir dari media Jepang Best Car, Senin, 9 September, mobil tersebut akan berbasis dari Yaris dan akan meluncur pada 2026 mendatang. Hatchback subkompak tersebut berpotensi hadir dalam spesifikasi jalan raya, Rally-4, dan performa tinggi Gazoo Racing (GR).

Starlet terbaru akan mengusung platform TNGA-B dari Yaris, namun ukurannya lebih kecil dan 90 mm lebih pendek. Mobil ini akan memiliki panjang sekitar 3.850 mm atau lebih panjang 150 mm dibandingkan Aygo X versi Eropa.

Selain itu, Toyota juga dikabarkan akan merancang mobil berkategori Rally-4  bersamaan dengan peluncuran versi GR yang memiliki performa lebih tinggi.

Untuk versi GR, diharapkan modeltersebut bakal menampilkan body kit sporty khas, kemampuan sasis yang ditingkatkan untuk manuver lebih tajam, dan mesin lebih bertenaga seperti model high-performance Toyota lainnya.

Kabar tersebut menyebut bahwa hatchback kecil ini akan ditenagai mesin 3-silinder 1,3 liter turbocharged yang diambil dari 1,6 liter milik GR Yaris dan GR Corolla. Dengan demikian, GR Starlet akan memiliki tenaga 150 dk bersama transmisi manual enam percepatan.

Versi GR akan memiliki sistem penggerak empat roda GR-Four dengan bobot rendah hingga 980 kg atau lebih ringan 300 kg dibandingkan dengan GR Yaris.

Demi memenuhi homologasi Rally-4, Toyota perlu memproduksi setidaknya 25.000 unit versi jalan raya. Laporan tersebut berspekulasi Starlet akan tiba pada 2026 mendatang dengan versi relinya akan memasuki kompetisi mulai 2027 mendatang.

Kemungkinan Toyota GR Starlet akan dijual di Jepang dengan harga mulai dari 2,5 juta yen hingga 2,8 juta yen (Rp271,4 juta hingga Rp303,9 juta) sekaligus menjadikannya model GR dengan harga paling terjangkau yang pernah ada. Sebagai pembanding, GR Yaris facelift dijual di negeri sakura senilai 4,5 juta yen (Rp488,5 juta).

Sebelumnya, Toyota Starlet pernah dijual di Indonesia. Menurut beberapa sumber yang ditemukan VOI, model ini mulai dari tahun 1985 melalui generasi ketiga, P70. Sayangnya, penjualannya dihentikan pada 1998 lalu sebelum digantikan posisinya oleh Yaris pada 2006 lalu.

Meskipun demikian, nama dari “Starlet” tidak sepenuhnya hilang di industri otomotif global. Lencana ini masih menghiasi pasar Afrika Selatan dengan basis dari Suzuki Baleno yang dijual di India. Di negara dengan populasi penduduk terbanyak ini, Toyota memasarkannya dengan nama Glanza.

Foto: Toyota Starlet generasi keempat (sumber: Toyota Global)