Bagikan:

JAKARTA - Hari ini dunia memperingati Hari Kidal Internasional. Momen yang dirayakan setiap 13 Agustus ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang masalah yang dihadapi orang kidal dalam kehidupan sehari-hari mereka. 

Jauh sebelum Hari Kidal muncul, orang kidal kerap distigma buruk. Berbagai hal yang "berhaluan" kiri dipersepsikan menyimpang. 

Washington Post misalnya, mengambil contoh kata "sinister" (seram, jahat, atau bersifat mengancam) berasal dari bahasa Latin untuk "sisi kiri." Sementara dalam bahasa Prancis disebut "gauche" yang artinya merujuk kata canggung dan tidak sopan secara sosial. 

Bukan cuma itu, orang kidal pun diasosiasikan dengan pengaruh setan dan ilmu sihir. Hal tersebut menimbulkan ketidaknyamanan, frustasi, dan terkadang bahaya bagi orang kidal. 

Hari Kidal pertama kali diperingati oleh pendiri Lefthanders International, Inc yaitu Dean R. Campbell pada 1976. Hari Kidal dirayakan pada Jumat tanggal 13 (Friday the 13th, hari yang dianggap sial atau terkutuk) dan sejak saat itu diperingati sebagai acara tahunan setiap Jumat tanggal 13. Hingga saat ini, orang kidal kerap menghadapi kesulitan karena banyak barang atau fasilitas didesain untuk tangan kanan. 

Ilustrasi (Sumber: Wikimedia Commons)

Pada 1990, The Left-Handers Club didirikan yang memiliki misi menjaga anggota tetap mengikuti berbagai perkembangan. Klub tersebut juga memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan dan terus melakukan penelitian tentang kidal dan barang-barang yang dapat digunakan oleh orang kidal. Sampai sekarang, klub tersebut sangat dihormati sebagai kelompok yang mewakili semua orang kidal di dunia. 

Melanjutkan tradisi yang diciptakan oleh Campbell, Left-Handers Club meluncurkan International Lefthanders Day sebagai bagian dari organisasi mereka pada 13 Agustus 1992. Tujuannya adalah menciptakan kesadaran akan kelebihan dan kekurangan orang kidal. Beberapa tokoh yang dikenal kidal adalah Barack Obama, Walt Disney, Bill Gates, Charlie Chaplin, dan Mark Zuckerberg. 

Mitos-mitos orang kidal

Mengutip jurnal The left brain knows what the right hand is doing, sekitar 90 persen orang tidak kidal, yang mana sisanya yaitu 10 persen adalah kidal dan 1 persen di antaranya adalah ambidextrous, yaitu tidak memiliki dominan sama sekali. Ada beberapa mitos antara orang yang dominasi menggunakan tangan kanan dan orang kidal, namun sebagian besar bukti bersifat anekdot dan penelitian lebih lanjut perlu dilakukan. 

Pertama, orang kidal cenderung lebih tertutup daripada orang dominan kanan. Tetapi sebuah studi Selandia Baru 2013 yang diterbitkan dalam jurnal Laterality tidak menemukan perbedaan kepribadian antara lima orang yang diuji.  

“Keyakinan dan stereotip bahwa orang kidal lebih tertutup dan terbuka daripada orang kidal tidak tercermin dalam data empiris dan menentang keyakinan masyarakat,” tertulis. Ternyata, tangan mana yang seseorang gunakan untuk menulis atau berkegiatan tidak selalu menentukan kepribadian. 

Gunting untuk tangan kanan (Sumber: Wikimedia Commons)

Selain itu, banyak yang berpendapat bahwa orang kidal memiliki dominan otak kanan yang bekerja. Karena kebanyakan orang yang tidak kidal menggunakan belahan otak kiri. Namun, studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology menemukan bahwa belum tentu tangan mana yang orang-orang gunakan menentukan kinerja kognitif.

Orang yang mampu berpindah menggunakan tangan kanan dan kiri menunjukkan fungsi otak yang lebih baik dan mengakses otak bagian kanan lebih banyak, dibandingkan dengan orang yang hanya bisa menggunakan tangan kiri atau kanan. Namun di balik mitos tersebut, terdapat fakta yang mungkin tak diketahui banyak orang tentang orang kidal.

Salah satunya, orang kidal paling sering mendapati masalah tidur berdasarkan penelitian kecil di jurnal Chest yang memantau gerakan anggota tubuh yang berirama dari orang yang dominan tangan kanan dan orang kidal saat mereka tidur. Salah satu penyebabnya adalah karena perbedaan gerakan badan dari orang yang dominan kanan. 

Para peneliti menemukan bahwa 94 persen orang kidal memiliki gerakan badan yang memberikan indikator gangguan tidur. Hal tersebut dibandingkan dengan 69 persen orang yang bukan kidal yang memiliki gangguan tidur. 

*Baca Informasi lain soal SEJARAH HARI INI atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.

SEJARAH HARI INI Lainnya