YOGYAKARTA – Sejarah peringatan Hari Buruh yang jatuh setiap tanggal 1 Mei ternyata cukup panjang. Peringatan yang juga disebut dengan May Day itu bahkan menjadi hari libur nasional. Lalu, bagaimana sejarah hari peringatan tersebut?
Sejarah Peringatan Hari Buruh
Tahukah Anda bahwa May Day lahir dari aksi demonstrasi besar yang terjadi di abad ke-19 dan dilakukan pada 1 Mei di Amerika Serikat. Aksi tersebut dilakukan oleh para buruh yang menuntut hak atas jam kerja.
Alasan dipilihnya tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh adalah sekaligus memperingati peristiwa kerusuhan Haymarket pada 1886. Kala itu ada kurang lebih 300.000 pekerja yang melakukan pemogokan kerja serta melakukan demonstrasi untuk menuntut hak buruh yang haris dipenuhi oleh pemilik modal.
Dalam demonstrasi tersebut, buruh mengajukan tuntutan yang berupa diberlakukannya jam kerja selama 8 jam dalam satu hari. Hal itu dilakukan karena para buruh sebelumnya dipaksa untuk bekerja selama 10 hingga 16 jam dalam sehari hingga memicu banyak kematian di kalangan buruh.
Kesemena-menaan itu sebenarnya sudah terjadi sejak lama. Di kalangan buruh sendiri, sejak 1860-an, banyak yang menentang aturan tersebut. Namun aksi besar-besaran baru bisa dihimpun dan dikerahkan pada tahun 1880-an. Aksi paling puncak terjadi pada 1 Mei 1886. Kala itu dilaporkan ada 300.000 hingga 500.000 buruh yang mogok kerja di beberapa kota besar, salah satunya adalah Chicago.
Harus diketahui bahwa aksi yang dilakukan oleh para buruh tidak hanya terjadi satu hari. Pasalnya aksi demonstrasi tersebut terus dilakukan. Polisi bahkan mencoba membubarkan massa demonstrasi yang digelar di Chicago’s Haymarket Square tanggal 4 Mei.
Di Haymarket Square, aksi sebenarnya sempat kondusif. Namun ketenangan tersebut hanya terjadi di awal aksi. Keadaan berubah saat sebuah bom dilempar ke tengah kerumunan. Akibatnya ada 7 petugas dan 4 warga sipil meninggal dunia.
Buntutnya, banyak pemimpin buruh dan simpatisan yang dibekuk oleh polisi. Jumlahnya tak bisa dipastikan, namun beberapa sumber mengatakan bahwa ada 8 orang yang ditangkap sebagai biang kerok aksi. Sebanyak 7 orang diadili dengan diberikan hukuman mati yakni 4 orag digantung, 1 memilih bunuh diri, dan dua lainnya dipenjara seumur hidup. Sisa dari 8 orang tersebut dipenjara selama 15 tahun.
Karena perjuangan buruh yang terus dilakukan, pada tahun 1889 diadakanlah The International Socialist Conferences di Paris. Kongres tersebut digelar sebagai salah satu cara untuk memperingati kericuhan yang terjadi saat aksi demonstrasi para buruh di Haymarket di Chicago.
Peringatan inilah yang dijadikan sebagai dasar Hari Buruh Internasional atau International Worker Day atau yang secara lebih luas lagi dikenal sebagai May Day.
Setiap 1 Mei, buruh merayakan May Day dengan cara yang beragam. Sedangkan tahun 2023 ini May Day jatuh pada hari Rabu. Cara merayakan Hari Buruh juga beragam. Organisasi buruh sering mengadakan kajian yang berkaitan dengan dunia buruh hingga aksi saling mendukung antar buruh.
Itulah informasi terkait sejarah peringatan Hari Buruh Internasional. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan berita terbaru.