Bagikan:

JAKARTA – Memori hari ini, 10 tahun yang lalu, 22 April 2014, klub bola kenamaan Inggris, Manchester United (MU) resmi memecat David Moyes dari kursi pelatih. Pemecatan itu dilakukan seiring hasil buruk yang diterima MU dalam berbagai kompetisi, dari perebutan gelar Liga Inggris hingga Liga Champions.

Sebelumnya, pelatih legendaris MU, Sir Alex Ferguson telah menunjuk Moyes sebagai calon penggantinya kala ia pensiun. Manajemen MU pun mendukung penuh rencana Ferguson. Moyes dianggap orang yang tepat untuk menjaga kejayaan MU.   

Sir Alex Ferguson dikenal sebagai salah satu manajer terhebat sepanjang massa. Kiprahnya melatih MU sedari 8 November 1986 mengagumkan. Alih-alih hanya membawa MU jadi penguasa Liga Inggris, Ferguson mampu membawa tim berjuluk Setan Merah jadi tim yang ditakuti klub kelas dunia.

Hasilnya menggelegar. Ferguson mampu membawa MU Berjaya dengan total 38 trofi, dari 13 gelar Liga Inggris hingga dua gelar Liga Champion. Belakangan Ferguson menyatakan keinginannya untuk pensiun. Keinginan Ferguson fokus menghabiskan waktu bersama keluarga ada di baliknya.

Ferguson pun resmi pensiun pada 8 Mei 2013. Meski begitu, Ferguson tak ingin penggemar MU di seluruh dunia pusing dengan keputusannya pensiun. Keyakinan itu coba dibangun Ferguson dengan menyiapkan penerusnya di MU.

Skuad Manchester United di bawah pelatih David Moyes. (Hufftington Post UK)

Sosok yang dipilih Ferguson adalah David Moyes. Ferguson menyukai kapasitas kepemimpinan Moyes dalam melatih klub sepak bola Inggris. Kekaguman itu hadir dengan keberhasil Moyes membawa Everton bersaing dalam Liga Inggris.

Musim 2004/2005 saja, Moyes mampu membawa Everton finis di posisi empat Liga Inggris. Prestasi itu kian lengkap kala Moyes mampu membuat Everton bertahan di tujuh besar Liga Inggris pada musim-musim selanjutnya.

Ferguson pun menyebut tiada lagi alasan untuk tak menjadikan Moyes sebagai pelatih baru MU. Moyes lalu resmi diangkat sebagai pelatih MU pada Juni 2013. Ferguson pun menganggap keputusan itu telah disetujui banyak pihak.

MU sudah punya analisisnya sendiri. Fakta itu membuat proses perekrutan Moyes dilakukan secara bersama-sama.   

“Tampaknya ada pandangan yang diterima bahwa tidak ada proses. Omong kosong. Kami merasa melakukan segalanya dengan cara yang benar: secara diam-diam, menyeluruh, dan profesional,” ungkap Ferguson sebagaimana dikutip Daniel Taylor dalam tulisannya di laman The Guardian berjudul Sir Alex Ferguson: David Moyes’s Manchester United Failure Not My Fault (2014).

David Moyes memberikan arahan dalam sebuah pertandingan Manchester United. (whatculture.com)

Moyes pun memulai karier pelatih pertamanya di MU. Moyes merasa dapat meneruskan tren positif era Ferguson. Apalagi, dengan skuad warisan Ferguson yang mempuni, dari David da Gea, Wayne Rooney, hingga Robin van Persie.

Namun, harapan tinggal harapan. Upaya melatih MU bukan sekedar tantangan biasa. MU yang biasa kerap bertengger di papan atas justru dibuat berada di papan tengah. Narasi kekalahan dan imbang banyak menghampiri skuad Moyes, dibanding kemenangan.

Hasil buruk itu tambah parah dengan kenyataan MU tak lolos ke Liga Champion tahun 2014-2015. Piala FA pun MU tersingkir di babak ketiga. Hasil buruk itu dilengkapi dengan kenyataan MU kala di semifinal Piala Liga.

Manajemen MU ambil sikap. Empunya klub merasa MU bukan lagi mencari pelatih yang dapat berproses macam Ferguson awal-awal di MU. MU justru mencari pelatih yang dapat mempertahankan kejayaan MU. Moyes pun dipecat MU pada 22 April 2014.

Penggemar MU lalu terbagi dalam dua kubu. Mereka yang menyebut Moyes belum layak melatih MU yang kerap berburu gelar Liga Inggris dan mereka yang menyebut MU bersikap impulsif mengambil keputusan. Mereka merasa Moyes masih layak diberi kesempatan untuk buktikan kapasitasnya.

“Secara total, Moyes melatih 51 pertandingan di semua kompetisi, dan MU hanya memenangkan 27 pertandingan di antaranya. Setan Merah telah kalah dalam 11 pertandingan liga musim ini – satu kekalahan lebih banyak dari kekalahan Ferguson dalam dua musim terakhirnya jika digabungkan,” terang Sam Borden dalam tulisannya di laman The New York Times berjudul Manchester United Fires David Moyes as Manager (2014).