Bagikan:

JAKARTA - Pada 21 November 1931, Frankenstein, film horor Amerika, dirilis. Frankenstein berdasarkan dari adaptasi novel Frankenstein pada 1818 karya Mary Wollstonecraft Shelley; atau, The Modern Prometheus. Film tersebut menggambarkan monster yang hidup dari potongam-potongan mayat yang diperankan oleh Boris Karloff. Perawakan monster itu memiliki kepala datar dan baut leher yang menonjol. Frankenstein menjadi salah satu karakter yang paling dikenal dalam sejarah film.

Mengutip Britannica, Sabtu 21 November, film ini dimulai dengan prolog di mana penonton diperingatkan tentang kisah mengerikan yang mengikutinya. Di sebuah kastil di pegunungan Bavaria, Dr. Henry Frankenstein (diperankan oleh Colin Clive) dan asistennya yang bungkuk, Fritz (Dwight Frye), berhasil menyatukan tubuh manusia dari bagian-bagian yang dicuri dari berbagai mayat. 

Saat mereka bersiap untuk menghidupkannya melalui penerapan listrik, mereka bergabung di laboratorium oleh mantan profesor Frankenstein, Dr. Waldman (Edward Van Sloan), tunangannya, Elizabeth (Mae Clarke), dan temannya Victor (John Boles). 

Semua yang berkumpul memohon agar Frankenstein mempertimbangkan kembali eksperimen tersebut. Tanpa sepengetahuan Frankenstein, otak yang diperoleh Fritz untuk mosnter itu adalah otak dari pelaku kriminal. Setelah membunuh Fritz dan Waldman dalam amukan yang kejam, makhluk itu kabur dari kastil. Ia kemudian berteman dengan seorang gadis muda (Marilyn Harris) di pedesaan terdekat tetapi kemudian secara tidak sengaja menenggelamkannya di danau. 

Akibat tenggelamnya perempuan tersebut, gerombolan masyarakat desa membentuk dan menjebak monster itu di kincir angin. Makhluk itu kemudian dibakar oleh gerombolan itu dan ia hancur dalam bara api. 

Film ini melahirkan sekuel industri rumahan, termasuk Bride of Frankenstein (1935) dan Son of Frankenstein (1939), serta beberapa remake. Adegan yang awalnya dipotong atau disensor dari film, seperti prolog dan adegan tenggelamya gadis muda, telah dipulihkan. Penata rias Jack Pierce, yang bertanggung jawab atas tampilan khas monster itu, kemudian membuat kostum untuk beberapa makhluk Universal Pictures terkenal lainnya, termasuk karakter utama dalam The Mummy (1932) dan The Wolf Man (1941).

Meskipun hanya disebut sebagai "monster" dalam novel, adalah salah satu kebiasaan sejarah bahwa nama monster film ini begitu sering disalahartikan dengan ayah atau pencipta simbolisnya, Dr. Frankenstein. Meski di film tersebut Dr Frankenstein digambarkan jenius, namun tidak menutup daya tarik makhluk ciptaannya. Monster tersebut ternyata adalah bintang yang lebih hebat dari ilmuwan yang menciptakannya dan sejak itu nama Frankenstein identik dengan monster, bukan sang dokter.

Meskipun sebelumnya ada versi film Frankenstein lain, termasuk produksi pada 1910, versi 1915 berjudul Life Without Soul dan Master Italia Frankenstein pada 1920, tidak satupun dari film itu menampilkan monster yang berkesan. Meskipun film setelah Frankenstein ini menginspirasi film lainnya yaitu Whale: The Bride of Frankenstein (1935), Ghost of Frankenstein (1942) dan banyak lainnya, belum ada yang menyamai kekuatan Frankenstein yang dirilis pada 1931. 

Film Frankenstein berhasil menggambarkan seorang ilmuwan yang mengutak-atik kekuasaan yang disediakan untuk Tuhan dan monster yang tidak sepenuhnya jahat, tetapi juga memiliki kualitas simpatik.