Terobosan Suicide Silence yang Menggelar Tur Konser Virtual Berbasis Geografis
Suicide Silence (Instagram @suicidesilence)

Bagikan:

JAKARTA - Terhentinya industri konser karena pandemi COVID-19, sejumlah band hadir dengan cara baru dan kreatif untuk menyajikan musik live kepada penggemar mereka. Contoh kasus: Suicide Silence menggelar Virtual World Tour.

Konser virtual ini unik. Karena band deatchcore asal Amerika Serikat ini akan memainkan konser streaming untuk wilayah geografis tertentu. Indonesia, lebih tepatnya Jakarta, termasuk salah satu titik konser virtual tersebut.

Konser virtual yang digelar dari 2 sampai 30 Juli ini akan berlangsung sebanyak 39 kali yang menjangkau 14 negara dan 5 benua. Untuk Jakarta, akan berlangsung 27 Juli jam 12.00 malam. Cek lengkapnya di sini.

“Waktunya telah tiba! Kami telah bekerja sama dengan Nuclear Blast dan BandsInTown pada tur ini dan kami akan menggelar 39 pertunjukan virtual sepanjang bulan Juli," pihak Suicide Silence berkomentar dalam keterangan resminya.

Setiap pertunjukan akan menampilkan band yang memainkan set lengkap profesional yang difilmkan oleh beberapa kamera, diikuti dengan sesi tanya jawab. Mengingat pertunjukan ini berbasis geografis, artinya hanya orang-orang dalam radius tertentu kota di kota tur virtual akan dapat membeli tiket untuk menonton konser itu.

"Kami memutuskan untuk membuka tiket di seluruh negara bagian AS dan ke seluruh negara ketika datang ke pasar luar negeri. Pastikan untuk terlibat di media sosial dengan meminta lagu tertentu di pasar Anda dan meminta pasar yang ingin Anda tambahkan di masa depan. Streaming langsung ini akan menjadi pengalaman penggemar Suicide Silence sepenuhnya yang tidak akan pernah disiarkan ulang atau ditampilkan lagi. Ayo bergabung dengan pesta ini!" lanjut pihak band.

Suicide Silence merilis album terbaru mereka, Being the Hunter, pada 14 Februari lalu. Pekan kemarin, mereka meluncurkan lagu Overlord, B-side dari album tersebut yang sebelumnya belum pernah dirilis.

Baru-baru ini, band yang berbasis di California ini juga meluncurkan kaos "Zero Tolerance" terbaru. 100 persen dari hasil penjualannya akan disumbangkan ke Campaign Zero, sebuah organisasi yang menganalisis praktik pemolisian. Ini merupakan upaya Suicide Silence untuk mengidentifikasi solusi efektif untuk mengakhiri kekerasan polisi.