Bagikan:

JAKARTA – Konstipasi atau sembelit terjadi ketika gerak feses di usus besar terlalu lambat. Penyebabnya, dalam karena geraknya lambat, cairan feses diserap kembali ke dalam tubuh sehingga menjadi keras dan kering sehingga sulit buang air besar.

Dilansir UCSF Health, Jumat, 27 Agustus, konstipasi adalah efek samping dari nutrisi yang buruk, kurang tidur, jarang olahraga, kecemasan, stress, dan usia juga memengaruhi terjadinya sembelit.

Disamping hal tersebut, penyakit tertentu juga bisa menjadi penyebab sulitnya buang air besar. Biasanya diikuti dengan rasa nyeri, penurunan berat badan, bahkan berdarah saat buang air besar.

Apabila mengalami kondisi tersebut, perlu konsultasi pada dokter. Penyebab terakhir dari konstipasi ialah mengonsumsi jenis obat tertentu.

Apakah mengatasi sembelit cukup dengan konsumsi makanan mengandung serat tinggi? Betul, serat terbagi menjadi dua jenis, yaitu serat larut dan tidak larut. Serat larut terkandung dalam apel, pisang, barley, oat, dan kacang-kacangan yang berkhasiat melunakkan feses.

Sedangkan serat tak larut dikandung makanan dari sayuran hijau tua, bayam, kadang-kacangan, dan biji-bijian yang berguna mempercepat transit makanan di saluran pencernaan dan membantu mencegah sembelit.

Setiap harinya, tubuh membutuhkan 20 – 30 gram serat makanan. Disamping mengonsumsi makanan tinggi serat larut maupun tak larut, direkomendasikan melakukan 7 hal berikut ini untuk mencegah konstipasi.

  1. Jangan melewatkan waktu makan
  2. Atur porsi makan, tingkatkan porsi makanan berserat tinggi
  3. Minum air mineral 6 – 8 gelas setiap hari
  4. Batasi konsumsi makanan halus atau diproses berlebihan
  5. Olahraga teratur
  6. Pola tidur teratur setiap harinya dan mendapatkan tidur berkualitas, dan
  7. Kelola serta kurangi stres.

Diet makanan tinggi serat dan menjalani hidup sehat tidak hanya mencegah konstipasi. Makanan berserat tinggi juga mampu mengurangi risiko berkembangnya berbagai penyakit, menjaga sistem pencernaan seimbang, dan menurunkan risiko kolesterol.