JAKARTA – Meningkatnya gairah seksual, terutama pada saat menstruasi, berkaitan dengan perubahan hormonal. Gejala yang dialami saat menstruasi pun akan berbeda-beda pada setiap wanita. Namun, apakah peningkatan gairah seksual ketika datang bulan apakah normal?
Disamping merasakan nyeri pada perut atau disekitar vulva, meningkatnya gairah seks juga dialami sejumlah wanita pada saat menstruasi. Sejumlah teori menghubungkan gejala kenaikan libido ini dengan perubahan tingkat hormon tertentu.
Dalam sebuah jurnal penelitian Hormones and Behavior yang diterbitkan tahun 2013 menemukan bukti adanya kaitan antara meningkatnya estradiol, salah satu jenis dari hormon estrogen, dan menurunnya progesterone yang menyebabkan libido meningkat.
Bahkan tepat sebelum masuk siklus ovulasi, sejumlah wanita mengalami peningkatan hasrat seksual. Studi ini dipublikasikan tahun 2015 dilansir Medical News Today. Ahli memperkirakan puncak libido dialami sekitar 24 jam setelah ovulasi.
Estradiol meningkat pada fase tersebut. Pada wanita pasca menopause, penurunan estrogen terjadi. Artinya estrogen memang menurun tetapi bukan berarti tidak memiliki hasrat seksual.
Lantas, apabila menstruasi apakah boleh berhubungan seksual?
BACA JUGA:
Boleh dan tidaknya berhubungan seksual saat menstruasi tergantung preferensi serta pertimbangan kesehatan reproduksi. Beberapa pasangan welcome dengan kondisi menstruasi dan melakukan hubungan seksual.
Namun secara medis, perlu mempertimbangkan risiko yang akan dialami ketika berhubungan intim saat menstruasi. Risiko yang mungkin terjadi antara lain infeksi penyakit menular seksual, infeksi jamur vagina, dan bahkan terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.
Maka apabila memiliki preferensi berhubungan seksual semasa menstruasi, direkomendasikan menggunakan pengaman atau kondom untuk memperkecil risiko.
Pada sisi yang lain, berhubungan seksual ketika memasuki fase menstruasi justru bermanfaat. Manfaatnya, pertama, mengurangi kram selama menstruasi dan melepaskan hormon bahagia, ensdorfin.
Kedua, mengurangi stres dan memperbaiki suasana hati. Ketiga, mempersingkat masa haid dan terakhir, memberikan kepuasan lebih.
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa normal jika mengalami peningkatan hasrat seksual ketika memasuki dan atau saat menstruasi.
Hanya saja setiap wanita memiliki preferensi yang berbeda-beda untuk menentukan apakah hasrat tersebut akan direalisasikan dalam aksi di atas ranjang atau diekspresikan dengan cara lain.