Buntut Kematian Hana Kimura, Pemerintah Jepang Siap Bahas Undang-Undang <i>Cyberbullying</i>
Hana Kimura (Instagram @hanadayo0903)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Jepang mempertimbangkan untuk menerapkan hukum mengenai kejahatan cyberbullying setelah meninggalnya Hana Kimura, pegulat sekaligus bintang Terrace House pada 22 Mei lalu. Perginya bintang muda itu membuat banyak pihak terluka sekaligus kecewa dengan segala komentar yang diterima Hana selama hidupnya.

Meskipun organisasi yang menaungi Hana tidak memberitahu alasan kematiannya, penggemar menduga ini adalah buntut dari respons yang Hana terima di media sosial. Sebelum kepergiannya, wanita berdarah Indonesia ini mengunggah foto dirinya bersama peliharaannya dan menuliskan, “Saya mencintaimu. Hiduplah dengan bahagia, hidup yang panjang. Saya minta maaf.”

Menurut penggemar, sepanjang penampilannya di Terrace House, Hana sering terlibat perdebatan dengan pemain lainnya. Namun, salah satu episode yang ditayangkan 31 Maret menampilkan sebuah argumen di mana Hana menerima kritik dan pelecehan setelah episode itu ditayangkan.

Beberapa pemain seperti Ryo Tawatari mengungkap pengalaman negatif setelah tampil di Terrace House. “Saya menerima umpatan setiap hari… anggota lainnya mengalami itu juga,” kata pemain yang sudah keluar sejak Februari ini.

“Saya juga mendapat kecaman setelah bergabung dengan Terrace House dan merasa sakit (hati). Kami di televisi adalah manusia dan memiliki perasaan. Kata-kata bisa menjadi senjata yang mematikan… Kami harus mengakhiri tren ini di mana Anda bisa berkata apa pun kepada mereka yang ‘katanya’ terkenal,” Emika Mizukoshi, salah satu mantan pemain Terrace House menuturkan hal serupa.

Terrace House adalah sebuah acara reality show dari Jepang, menceritakan enam orang yang tidak saling kenal tinggal di satu rumah dan akhirnya mengenal satu sama lain. Acara tanpa naskah ini membiarkan mereka mencari cinta dengan cara mereka sendiri.

Setelah ditayangkan di Fuji Television, acara ini tayang di Netflix dan meraih atensi secara internasional karena dikemas berbeda dari acara reality show pada umumnya.

Sanae Takaichi, Menteri Komunikasi Jepang meminta pemerintah untuk mulai berdiskusi mengenai cyberbullying secara resmi. Nantinya, pengguna yang menggunakan akunnya untuk menghina dan hal negatif lainnya bisa diidentifikasi.

Jika hal ini dilakukan, pemerintah Jepang menunjukkan perlindungan kepada masyarakat tidak hanya dari dunia nyata namun juga dunia maya.

Sekretaris Kabinet Utama, Yoshihide Suga juga mengirimkan pesan dukacita untuk Hana Kimura. “Penting untuk meningkatkan literasi di internet agar pengguna tidak menggunakan komen untuk menyakiti orang lain dengan hujatan.”

Sementara itu, Stardom, organisasi yang menaungi Hana Kimura mengatakan akan menjaga kondisi pemain secara emosional dalam pernyataan terbarunya, dikutip dari CNN.

Di sisi lain, Netflix Jepang menunda penayangan episode terbaru Terrace House setelah meninggalnya Hana Kimura.