Bagikan:

JAKARTA - Sikap Christiano Ronaldo yang menggeser dua botol minuman bersoda merek Coca Cola dan memilih sebotol air mineral beberapa waktu lalu menjelang konferensi pers sebelum pertandingan Euro 2020 tampaknya menuai perhatian. Hal ini seakan mengingatkan kita kembali akan bahayanya mengonsumsi minuman bersoda, seperti Coca Cola.

Seperti yang sudah diketahui, segala jenis minuman bersoda mengandung gula tambahan di dalamnya. Melansir situs resmi cocacola.co.id, Kamis, 17 Juni, tiap satu kaleng Coca Cola ukuran 350 ml terdapat sekitar 39 gram gula atau setara dengan 9,75 sendok teh gula. Sedangkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti yang dikutip dari laman who.int konsumsi gula hanya diperbolehkan sekitar 25 gram atau sekitar 6 sendok teh per hari. Dari sini bisa dilihat kalau takaran gula dalam satu kaleng Coca Cola sudah melebihi ambang batas. 

Merujuk dari tingginya angka tersebut, tak heran kalau konsumsi Coca Cola memang sebaiknya dibatasi. Karena jika tidak, bisa menimbulkan beberapa efek yang terkait dengan gangguan kesehatan. Misalnya, dapat meningkatkan berat badan, meningkatkan risiko penyakit jantung, peningkatan risiko diabetes, tekanan darah tinggi, stroke, penyakit kanker, hingga berujung pada kematian.

Para peneliti di bidang kesehatan juga berpendapat bahwa risiko yang lebih kronis bisa saja dialami oleh mereka yang sering minum minuman bersoda meskipun berat badan tetap sama. Pasalnya, zat-zat yang terkandung di dalam minuman tetap tinggal dalam tubuh, tanpa melalui proses pembuangan. 

Terkait Ronaldo yang menyingkirkan botol Coca-Cola di hadapan publik, pesepak bola ini memang dikenal punya gaya hidup sehat. Ia lebih memilih minum air mineral dibandingkan minum minuman bersoda.

Kepada anak sulungnya, Cristiano Ronaldo Jr, pesepak bola ini sangat keras melarang konsumsi kola. “Kadang-kadang saya keras dengan dia karena dia minum Coca-Cola dan Fanta," kata Ronaldo, dikutip dari Give Me Sport.