Bagikan:

JAKARTA – Inflamasi adalah mekanisme alami untuk melindungi tubuh dari serangan mikroorganisme asing seperti virus, bakteri, dan jamur. Mekanisme ini ditandai infeksi dan peradangan yang disebabkan perlawanan sel-sel darah putih terhadap mikroorganisme atau untuk membentuk perlindungan.

Selain membutuhkan pengobatan atas rekomendasi dokter, orang dalam masa penyembuhan juga perlu menghindari mengonsumsi makanan yang bisa memperparah peradangan. Apa saja daftar makanannya? Berikut di bawah ini beserta kandungan yang menghambat pemulihan.

Gula putih

Melansir Meraki Lane yang mengutip buku The Anti-Inflamatory Diet & Action Plans: 4 Week Meal Plans to Heal the Immune System and Restore Overall Health, Senin, 31 Mei, mencatat bahwa gula putih dalam makanan manis bisa memperburuk inflamasi.

Inflamasi dialami mulai dari jerawat pada wajah hingga pasien kanker. Karena inflamasi bisa dipicu dari problem terkecil hingga besar, maka perlu dipahami bahwa makanan less sugar lebih direkomendasikan.

Kacang tanah

Pada kasus tertentu, ada yang alergi dengan kacang tanah. Sedangkan pada Anda yang sedang dalam masa penyembuhan dari peradangan, perlu mengganti snack ini dengan almond atau kacang mete.

makanan penyebab inflamasi
Ilustrasi kacang tanah (Pexels/Karolina Grabowska)

Produk susu

Makanan olahan berbahan susu seperti yoghurt, keju, dan margarin bisa jadi penyebab inflamasi. Produk olahan ini sudah secara umum diketahui sebagai penyebab alergi. Artinya, Anda perlu lebih teliti dalam mengelola menu makanan.

Minyak sayur

Minyak sayur bisa mengganggu keseimbangan kandungan asam lemak omega-3 menjadi omega-6. Dan hal tersebut dapat memperburuk peradangan yang dialami. Maka, Anda bisa mengganti minyak sayur dengan minyak kelapa sebagai alternatif meski menghindari sepenuhnya akan jauh lebih baik.

Makanan olahan berbahan tepung

Mulai dari roti yang berbahan tepung putih maupun tepung kentang tidak baik untuk kesehatan. Apalagi jika sering dikonsumsi. Makanan berbahan tepung mengandung indeks glikemik tinggi yang bisa memicu advanced glycation end (AGE) atau produk akhir glikasi lanjutan.

Makanan ini bisa menyebabkan inflamasi, penyebab obesitas, dan menurunkan kualitas kesehatan.

Daging merah

Mengonsumsi beef steak dan grill tidak selalu buruk, tetapi ketika sedang mengalami peradangan perlu mengatur jadwal tepat untuk mengonsumsinya. Sebab daging merah bisa membikin masalah, artinya dapat mengganti menu dengan ikan atau tahu sebagai alternatif.

Lemak trans

Lemak jenuh atau lemak trans ditemukan dalam fast food dan gorengan. Dalam kue kering, donat, dan crackers juga mengandung bahan membahayakan apalagi ketika muncul jerawat di wajah atau mengalami infeksi.

Makanan yang digoreng

Sudah jadi rahasia umum kalau makanan yang digoreng memperburuk peradangan. Dibanding makanan yang dipanggang dan ditumis, makanan yang digoreng lebih sulit dicerna.

makanan penyebab inflamasi
Ilustrasi makanan yang digoreng (Pexels/Valeria Boltneva)

Makanan dengan natrium tinggi

Makanan yang memiliki rasa asin atau ditambahkan garam dan dimakan dengan porsi banyak tidak akan membuat peradangan segera pulih. Selain itu, makanan dengan natrium tinggi dibuktikan berefek buruk seperti meningkatkan risiko tekanan darah tinggi.

Gula jagung

Jagung yang telah dimodifikasi secara genetik tidak baik untuk sistem tubuh dan menyebabkan inflamasi pada perut. Maka, hindari olahan gula dari jagung dan sirup jagung yang mengalami modifikasi genetik.

Karena terlalu banyak daftar yang perlu dihindari, direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan yang diolah dengan proses sederhana atau makanan segar yang alami.