JAKARTA - Bicara tentang brand Chanel tentu tidak bisa lepas dari sang pendiri, yaitu Coco Chanel. Perancang busana ternama ini juga terkenal dengan quotes "A girl should be two things: Classy and fabulous." Lantas, siapakah Coco Chanel dan bagaimana perjuangannya mendirikan luxury brand yang punya banyak peminat dari seluruh dunia?
Berasal dari keluarga miskin
Perempuan dengan nama asli Gabrielle Bonheur Chanel ini lahir di Saumur Prancis pada 19 Agustus 1883. Bukan dari keluarga kaya raya, Coco malah lahir di keluarga miskin, keluarganya hanyalah penjual sayur di pasar.
Waktu usia Coco masih 6 tahun, ibunya meninggal dunia dan ayahnya pergi meninggalkan keluarganya. Coco pun ditampung di panti asuhan. Namun, tinggal di panti rupanya menjadi awal kesuksesan Coco. Dia berkreasi dengan baju-baju, topi, dan banyak produk untuk dijual. Setiap desain yang ia buat mengutamakan kebebasan untuk menunjang perempuan dalam beraktivitas sehari-hari.
Perjalanan Coco Chanel dalam dunia mode
Tidak disangka, rancangan Coco laku di pasaran. Coco juga terus berkreasi dengan mendesain pakaian dengan tambahan renda, mutiara, dan aksesoris lain. Usahanya pun semakin berkembang dan topi rancangannya jadi tren di seluruh dunia. Tahun 1914, ia membuka butik di Deauville, Prancis.
BACA JUGA:
Tahun 1920, Chanel mengeluarkan little black dress, yaitu gaun hitam sederhana dengan potongan midi dan memiliki lengan panjang. Chanel juga mempopulerkan warna hitam dalam dunia fashion, sehingga tidak lagi identik dengan baju berduka. Bahkan, majalah Vogue tahun 1926 menyebutkan dress hitam sebagai seragam untuk perempuan modern.
Lalu, tahun 1921, Chanel merilis parfum pertamanya, yaitu Chanel No 5. Bagi Coco, angka 5 adalah angka keberuntungannya setelah diberi tahu oleh seorang peramal. Pada peluncuran parfum, sekaligus memperkenalkan logo Chanel, yang merupakan huruf C saling mengait hasil desain Coco sendiri.
Tidak sampai di situ, Coco terus berkreasi dan melahirkan inovasi untuk brand-nya. Tahun 1950, Chanel mempopulerkan celana untuk perempuan. Pada masa itu, bukan hal yang umum perempuan pakai celana. Tapi usaha Coco untuk melakukan gebrakan ini berhasil dengan alasan bahwa pakai celana akan memberikan kenyamanan.
Kehidupan pribadi
Selama hidupnya, Coco memiliki banyak hubungan dengan laki-laki, tapi ia tidak pernah menikah. Beberapa lelaki yang pernah dekat dengan Coco antara lain seniman Pablo Picasso, Duke of Westminster, cucu pemimpin Kerajaan Rusia (Russia Tsar), sampai komposer Igor Stravinsky.
Selama 34 tahun, Coco tinggal di Hotel Ritz, Place Vendome, Paris. Bahkan, ia pun meninggal di kamar suite tersebut pada usia 71 tahun. Kemudian, setelah peninggalan sang perancang busana, pihak hotel memberi nama kamar tersebut Coco Chanel suite.