Sejarah Monogram Ikonik Khas Louis Vuitton
Ilustrasi (Jonathan J. Castellon/Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Bicara soal brand high-end terkenal di dunia, pasti tidak lupa menyebutkan nama Louis Vuitton yang merupakan rumah mode asal Prancis. Sejak pertama kali dibuat tahun 1854, LV punya banyak penggemar sampai saat ini, apalagi dengan model tas klasik serta monogramnya yang khas.

Beberapa selebriti populer pernah memakai tas LV, seperti Audrey Hepburn, Rihanna, Kim Kardhasian, Sarah Jessica Parker, dan Alexa Chung. Hampir semua selebritis Indonesia pun pernah tampil dengan tas LV. 

Monogram khas LV sering terlihat dalam tas-tasnya dengan warna cokelat tua dengan tulisan LV tersebar tak beraturan. Bagi para pencinta designer bag, tentunya monogram LV sudah bukan hal yang asing ya?

Rupanya, monogram ini pertama kali dibuat oleh Georges Vuitton, anak dari Louis Vuitton sebagai bentuk penghormatan pada mendiang ayahnya.

Monogram ini dibuat tahun 1896 dan Georges mendapatkan inspirasi dari motif bunga persegi Jepang dan selalu berwarna cokelat dan krem. Logo ikonik LV ini juga dikenal dengan nama Damier, dalam bahasa Prancis artinya kotak-kotak.

Georges juga menciptakan monogram ini untuk memberikan identitas dan mengatasi produk jiplakan brand mewah ini. Akhirnya, monogram ini memang jadi terkenal dan bergengsi di dunia.

Tahun 1950-60an, koper LV jadi hot item di kalangan selebriti dan sosialita di dunia. Banyak seleb membawa koper-koper LV saat sedang liburan. Kemudian, tahun 60-70an, koper dengan monogram LV makin populer seiring dengan peluncuran tas tangan mewah, seperti speedy, neonoe, dan bucket yang sukses laku di pasaran.

Tidak hanya itu, monogram LV sebenarnya masih terdiri dari beberapa model. Pada tahun 1997, Marc Jacobs pernah bekerja sebagai Creative Director dan meluncurkan monogram baru yang diberi nama Vernis Collection yang sempat populer setelah dipakai Naomi Campbell dan Kate Moss.

Beberapa tahun kemudian, Marc Jacobs juga mengkreasikan monogram lain hasil kolaborasinya bersama seniman Takashi Murakami. Kali ini, desan monogramnya  berwarna dasar putih yang dipadukan dengan logo warna-warni. Sekitar setahun kemudian, monogram yang sama dipadukan dengan gambar ceri.

Tidak hanya leather, monogram juga mulai dipakai di tas-tas berbahan denim. Pun, tidak cuma tas, akhirnya monogram mulai digunakan pada pakaian, dompet, boots, dan topi.

Pada akhirnya, kreasi monogram sendiri terus berkembang. Tahun 2014, LV merayakan ulang tahun ke 160. Mereka melakukan kolaborasi dengan enam desainer dan seniman untuk mendesain tas dengan monogram khas LV. Para desainer dan seniman tersebut antara lain Karl Lagerfeld, Frank Gehry, Cindy Sherman, Marc Newson, Christian Louboutin, dan Rei Kawakubo.