YOGYAKARTA – Sinopsis film Kartini bercerita tentang perjuangan Raden Adjeng Kartini pada awal 1900 Masehi untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, terutama dalam mendapat pendidikan yang tinggi.
Film yang tayang pada tahun 2017 ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan dibintangi oleh aktor kenamaan seperti Dian Sastrowardoyo, Ayushita, Reza Rahardian, Acha Septriasa, Christine hakim, dan lain sebagainya.
Film ini menjadi penampilan ketiga Kartini di Layar Kaca setelah biografi RA. Kartini (1984), dan kisah fiksi asmara Kartini, Surat Cinta Untuk Kartini (2016).
Sementara itu, Kartini sendiri adalah seorang tokoh kesetaraan gender asal Jepara, Jawa Tengah dan Pahlawan Nasional Indonesia. Semasa hidup, Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan Pribumi-Nusantara.
Hari ini, Rabu, 21 April 2021 merupakan peringatan Hari Kartini. Salah satu cara untuk mengenang perjuangan Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan adalah dengan menonton film Kartini besutan Hanung Bramantyo. Adapun sinopsisnya sebagai berikut.
Sinopsis film Kartini: Dian Sastro sebagai tokoh kesetaraan gender
Film ini berawal dari Kartini (Dian Sastrowardoyo) yang tumbuh dengan dengan melihat langsung ibunya, Ngasirah (Christine Hakim) menjadi orang yang terbuang di rumahnya sendiri.
Hal tersebut dikarenakan ibunda Kartini bukanlah keturunan ningrat, sehingga ia hanya menjadi seorang pembantu.
Ayah Kartini, Raden Sosroningrat (Deddy Sutomo) yang sangat mencintai putrinya, tidak berdaya melawan tradisi yang sudah turun temurun.
Dalam film tersebut diperlihatkan bagaimana Kartini berjuang untuk kesetaraan pria dan wanita, terutama dalam hal pendidikan. Diketahui, pada awal tahun 1900 Masehi, perempuan tidak diperbolehkan memperoleh pendidikan tinggi, bahkan untuk para Ningrat sekalipun.
Selain itu, Kartini juga digambarkan sebagai sosok perempuan yang suka memberontak dan tak segan melawan orang yang berseberangan dengan pendiriannya.
Suatu saat, kakak Kartini, Sosrokartono (Reza Rahardian), memberikan kunci lemarinya yang berisi buku-buku sebelum dia pergi ke Belanda.
Kartini kemudian membaca buku pemberian kakaknya dan nalar kritisnya pun ikut tumbuh.
Sampai pada suatu bagian, di mana Kartini mengajak kedua saudara perempuannya, yakni Roekmini (Achaa Septriasa) dan Kardinah (Ayushita), mendirikan sekolah untuk orang-orang miskin dan membuat lapangan pekerjaan bagi semua masyarakat Jepara.
Film Kartini merupakan perjalanan penuh emosional dari sosok Kartini yang harus melawan tradisi yang dianggap sakral, bahkan menentang keluarganya sendiri untuk memperjuangkan kesetaraan hak untuk semua orang di Indonesia.