Bagikan:

YOGYAKARTA – Seks terkait dengan banyak hal, meski paling menyenangkan ketika mengalami orgasme, tetapi disadari atau tidak melibatkan tubuh, pikiran, dan siklus respons seksual. Menurut terapis seksual bersertifikat yang berbasis di Chicago, Rachel Zar, LMFT., ada fase-fase yang dilalui seseorang selama pengalaman seksual, inilah yang disebut siklus respons seksual.

Meskipun secara berurutan siklus respons seksual terdapat empat tahap, kegembiraan, puncak, orgasme, dan resolusi. Tetapi hasrat, kegembiraan, dan orgasme bersifat kognitif dan psikologis. Maka siklus respons seksual yang paling aktual, dirombak oleh Rosemary Basson, mantan direktur Program Kedokteran Seksual, Universitas British Columbia. Siklusnya tidak lagi linier, tetapi digerakkan dua jenis hasrat, yaitu hasrat spontan dan responsif.

Hasrat spontan, biasanya muncul begitu saja dan dirasakan tanpa inisiasi seksual, jelas terapis seks dan psikolog Laurie Mintz. Di sisi lain, hasrat responsif dipicu rangsangan fisik atau intim. Seperti menggoda atau foreplay. Jadi begitu seseorang menyukai dan menikmati rangsangan seksual, tanda-tanda gairah tubuh menaiki tangga hingga jika diteruskan dan disepakati, mencapai orgasme. Namun karena siklus respons seksual tidak semua sama pada setiap orang, maka jangan sampai luput memetakan hal berikut agar mendapatkan orgasme.

1. Hasrat

Seksolog dan psikolog Jess O’Reilly, Ph.D. menjelaskan bahwa kadar dopamine paling tinggi saat persiapan atau foreplay untuk mendapatkan hadiah. Maka, hasrat seringnya perlu dipupuk dan tidak menunggu-nunggu tetapi menciptakan momen menyenangkan bersama pasangan.

Hasrat mungkin terpacu ketika pasangan Anda memberikan rangsangan yang menyenangkan. Seperti sexting, membelikan hadiah yang seksi, bunga, atau pakaian. Mungkin juga terpacu ketika merangsang titik sensual tubuh. Nah, momen permulaan ini harus dinyalakan dengan aktivitas fisik, bukan lagi hasrat yang bersifat kognitif atau psikologis lagi.

hal yang jangan sampai luput untuk mendapatkan orgasme
Ilustrasi hal yang jangan sampai luput untuk mendapatkan orgasme (Freepik)

2. Kegembiraan

Selama fase gairah atau hasrat menyala, tubuh sering mengalami perubahan. Pertama, darah mengalir ke alat kelamin, payudara, bibir. Warna pada bagian tubuh ini akan berubah. Selanjutnya, dinding vagina mulai menggelembung karena serviks dan rahim tertarik ke atas serta klitoris diameternya membesar. Peta kedua ini, disebut kegembiraan yang ditandai perubahan pada fisik. Untuk memicu fase ini, mulailah dengan menyentuh diri sendiri, kata Zar dilansir Women’s Health, Rabu, 15 Januari. Fase ini sering disebut sebagai foreplay, jelas O’Reilly.

"Sentuh diri sendiri atau minta pasangan menyentuh di titik-titik yang biasanya membuat tubuh Anda senang. Mungkin klitoris, puting, atau bibir. Dapat juga terlibat dalam fantasi atau erotika, melakukan percakapan intim, atau terlibat dalam pembicaraan nakal atau permainan peran atau apa pun yang Anda sukai," tambah Zar.

3. Plateu

Peta selanjutnya setelah awal bergerak untuk foreplay, tanda-tanda gairah naik secara bertahap dirasakan pada fisik. Seperti kalau pada wanita, vulva membengkak, detak jantung meningkat, napas lebih berat. Dua pertiga bagian luar vagina menjadi penuh dengan darah, dan lubang vagina menyempit, jelas Mintz. Itulah sebabnya beberapa wanita mengatakan dorongan pertama adalah yang terbaik selama penetrasi karena jika mereka cukup terangsang.

Pengalaman seksual meskipun tanpa mencapai klimaks, atau dikenal dengan orgasme, sebenarnya dapat menyenangkan dan memuaskan. Namun orgasme menandai pelepasan yang menyenangkan dan pikiran tenggelam sepenuhnya dalam sensasi fisik. Kontraksi otot mungkin dirasakan di area panggul, termasuk vagina, rahim, anus. Kontraksi ritmis ini biasanya terjadi pada interval 0,8 detik, dimulai pada 0,6 detik dan secara bertahap melambat, menurut O'Reilly.

4. Resolusi

Setelah mencapai klimaks, wanita membangun stamina untuk orgasme lagi. Perlu dipahami juga, bahwa wanita bisa orgasme lebih dari sekali dalam satu sesi hubungan seksual. Sebelum bersiap orgasme lagi, tubuh akan beradaptasi dengan fase resolusi. Beberapa orang, baik wanita dan pria bisa mengalami kelelahan hebat pada tahap resolusi. Bagaimanapun, seks adalah aktivitas yang membakar kalori. Anda mungkin juga merasakan kepuasan atau relaksasi setelah pelepasan. Ini adalah waktu yang tepat untuk terlibat dalam pembicaraan ringan dengan pasangan Anda, imbuh Zar.

5. Refraktori

Dalam beberapa kasus, obrolan pasca-seks ini dapat berubah menjadi sesuatu yang lebih. Mungkin satu atau dua putaran lagi. Tahap refraktori, biasanya dibutuhkan pria untuk pulih sebelum memulai kembali siklus respons seksual, kata Zar. Bisa jadi butuh beberapa menit, jam, atau bahkan hari sampai mereka siap untuk melakukannya lagi.

"Bagi wanita, mungkin tidak ada periode refraktori sama sekali," kata Zar. Usia seseorang, kesehatan secara keseluruhan, dan tingkat stres dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk mencapai periode refraktori, tambahnya.

Itulah kelima peta yang enggak boleh luput untuk mendapatkan orgasme atau kenikmatan puncak ketika berhubungan seksual.