JAKARTA – Dunia fashion memiliki kriteria dalam mengolah bahannya, terutama brand yang mengusung semangat ramah lingkungan atau dikenal dengan eco fashion. Bahan yang sedang banyak dibicarakan untuk membuat produknya adalah tumbuhan kaktus.
Dilansir dari Eco Watch, Jumat, 16 April, kaktus Meksiko tumbuh dan bertahan di lingkungan yang keras. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Science of Nature menunjukkan bahwa tanah gurun membentuk kaktus tinggi mengandung bio-mineral.
Dari proses kaktus mengekstrasi karbondioksida, mineral terbentuk. Tak hanya itu, kaktus diolah dan diubah seperti lembaran kulit yang pada akhirnya dikreasikan dalam dunia fashion menjadi dompet maupun purses.
CACTO, sebuah perusahaan Meksiko-Amerika mengolah kaktur Meksiko menjadi bahan aksesorisnya. Perusahaan ini mengklaim sebagai perusahaan fesyen negatif karbon pertama di Amerika.
Sejauh ini menurut McKinsey and Co., industri mode di seluruh dunia mengeluarkan jumlah gas rumah kaca yang tinggi. Menanggapi persoalan tersebut, dalam mengolah produk fesyennya, CACTO menjalankan perkebunan kaktus Meksiko organik pengolahannya pun menganut eco fashion.
Tidak hanya kaktus Meksiko, beberapa brand juga merilis produknya berbahan tumbuhan, kaktus. Dilansir dari Eluxe Magazine, bahan nabati tak hanya dari kaktus. Meski kaktus yang paling populer belakangan ini, kulit nanas, apel, jeruk, jamur, dan agave juga diolah sebagai bahan tekstil vegan.
BACA JUGA:
Dua orang asalh Meksiko menggagas kaktus sebagai Desserto yang memanfaatkan serat kaktus untuk menghasilkan sesuatu yang dapat dipakai. Pada tahun 2019, Adrián López Velarde dan Marte Cázarez mendirikan perusahaannya. Kulit vegan nopal, sebutan dari olahan serat kaktus, menjadi populer.
Setelah diolah, tekstur seratnya mirip seperti kulit dan memiliki daya tahan yang luar biasa. Kaktus yang diolah menjadi serat hanya yang sudah tua dan memastikan sisa tanaman tidak rusak atau berhenti beregenerasi. Setelah dipetik, kaktus dijemur di bawah matahari selama tiga hari.
Dari mulai tumbuh hingga panen membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu antara 6 hingga 8 bulan. Tidak membutuhkan banyak biaya perawatan tumbuhan, sebab air hujan alami cukup membuatnya tumbuh lebat dan kuat.
Tekstur serat yang kokoh dan mirip dengan kulit hingga kini banyak dikreasikan menjadi purse, sepatu, jok mobil, dan pelapis furnitur. Tidak seperti kulit, serat kaktus lebih tahan terhadap lembab.
Tertarik dengan kecantikan serat dari tumbuhan yang kuat hidup di daerah gurun ini? Ada sejumlah brand yang menarik, atara lain Frida Roma, Miomojo, CLAE, Prota Fiori, dan BOHEMA.