YOGYAKARTA - Pernahkah Anda mendengar istilah "strawberry parent"? Dalam dunia parenting, istilah ini semakin sering terdengar. Istilah ini merujuk pada gaya pengasuhan yang memberikan segala yang diinginkan anak tanpa batasan.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan "strawberry parent" dan apa dampaknya bagi perkembangan anak? Mari kita mengenal strawberry parent lebih dalam melalui artikel berikut ini.
Mengenal Strawberry Parent
Sebelum memahami Strawberry Parent sebagai pola asuh, Anda harus mengetahui fenomena generasi stroberi.
Generasi Stroberi seringkali menunjukkan ciri-ciri tertentu, seperti mudah frustrasi, mudah menyerah, dan memiliki toleransi rendah terhadap ketidaknyamanan atau ketidaknyamanan.
Istilah "Generasi Stroberi" digunakan untuk menggambarkan generasi muda saat ini yang dianggap lemah dan rapuh, seperti stroberi. Mereka dianggap terlalu sensitif dan tidak mampu menghadapi kesulitan atau kritik.
Generasi stroberi dicirikan oleh kurangnya ketahanan, kekuatan emosional, dan kemampuan untuk mengatasi kemunduran. Generasi ini juga dianggap sebagai hasil dari pola asuh Strawberry Parent.
Ciri-Ciri Pola Asuh Strawberry
Dilansir dari laman Cares for Kids, berikut ini beberapa ciri-ciri orang tua yang menerapkan pola asuh stroberi terhadap anak mereka:
-
Terlalu protektif dan terlalu terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka
Orang tua Generasi Strawberry cenderung lebih protektif dan ikut campur dalam kehidupan anak-anak mereka, seperti memantau setiap gerak-gerik anak, membuat semua keputusan untuk mereka, dan tidak mengizinkan mereka mengalami kegagalan atau ketidaknyamanan.
Hal ini dapat mencegah anak-anak mereka mengembangkan kemandirian dan kemandirian.
-
Menempatkan penekanan yang tinggi pada prestasi akademik dan kesuksesan
Orang tua Generasi Strawberry mungkin menempatkan penekanan yang tinggi pada prestasi akademik dan kesuksesan anak-anak mereka, terkadang dengan mengorbankan aspek lain dari perkembangan anak mereka, seperti pertumbuhan sosial atau emosional.
Hal ini dapat menyebabkan anak-anak yang berprestasi tinggi di sekolah tetapi kesulitan dengan keterampilan hidup penting lainnya atau aspek perkembangan mereka.
-
Cenderung makmur dan memiliki pendidikan tinggi
Orang tua Generasi Strawberry mungkin lebih cenderung makmur secara finansial dan memiliki tingkat pendidikan tinggi, yang dapat diterjemahkan menjadi fokus pada prestasi akademik dan keinginan agar anak-anak mereka berhasil dengan cara yang serupa.
Baca juga artikel yang membahas Vitamin Anak Rekomendasi Dokter yang Harus Dicukupi
-
Memprioritaskan kebahagiaan anak-anak di atas kebutuhan
Orang tua Generasi Strawberry mungkin mengutamakan kebahagiaan dan kesejahteraan anak-anak mereka di atas kebutuhan atau keinginan mereka sendiri.
Pola asuh demikian, yang menyebabkan kurangnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi serta perawatan diri.
-
Tidak Mengajarkan Ketrampilan
Orang tua juga mungkin kurang memiliki kemampuan untuk mengajarkan anak-anak mereka keterampilan hidup penting, seperti literasi keuangan atau pekerjaan rumah tangga.
Orang tua akan fokus mereka pada prestasi akademik dan kesuksesan, dan mungkin mengabaikan mengajarkan anak-anak mereka keterampilan hidup penting, seperti literasi keuangan, memasak, atau pekerjaan rumah tangga dasar. Hal ini dapat membuat anak-anak mereka kurang siap untuk kehidupan dewasa.
-
Kesulitan Menetapkan batasan dengan anak-anak
Orang tua Generasi Strawberry mungkin kesulitan menetapkan dan menegakkan batasan dengan anak-anak mereka, yang menyebabkan anak-anak yang kesulitan memahami aturan dan batasan.
-
Menggunakan teknologi untuk menghibur anak
Dalam upaya untuk membuat anak-anak mereka tetap sibuk dan bahagia, orang tua Generasi Strawberry mungkin sangat bergantung pada teknologi, seperti ponsel pintar atau tablet, sebagai cara untuk menenangkan atau menghibur anak-anak mereka.
Hal ini dapat menyebabkan anak-anak yang kesulitan dengan rentang perhatian dan keterampilan komunikasi interpersonal.
-
Takut Gagal
Orang tua juga akan ragu untuk mengekspos anak-anak mereka pada risiko atau tantangan karena takut akan kegagalan atau bahaya. Mereka akan selalu melindungi anak-anak dari bahaya atau kegagalan.
Orang tua Generasi Strawberry mungkin ragu untuk mengekspos anak-anak mereka pada risiko atau tantangan. Hal ini dapat mencegah anak-anak mereka mengembangkan ketahanan dan keterampilan pemecahan masalah.
BACA JUGA:
Selain mengenal strawberry parent, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!