Bagikan:

JAKARTA - Perjalanan menjadi ibu termasuk sebagai fase penting yang membutuhkan persiapan matang, termasuk dalam pemenuhan nutrisi yang tepat. Nutrisi ini diperlukan sejak masa sebelum kehamilan, selama mengandung, hingga pasca melahirkan untuk mendukung kesehatan ibu dan bayi.

Dalam hal ini, persiapan yang baik akan membantu mengurangi risiko komplikasi selama kehamilan dan memberikan peluang bagi anak untuk tumbuh optimal.

“Nutrisi bagi ibu hamil harus seimbang, mencakup karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral sebagai mikronutrisi. Komposisinya harus sesuai agar tidak ada kelebihan atau kekurangan yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan,” ujar dr. Dewi Virdianti Pangastuti, Medical Marketing Manager dan Health Communicator Kalbe Nutritionals. 

Ia menjelaskan karbohidrat merupakan sumber energi utama, sedangkan protein tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi tetapi juga menjadi zat pembangun untuk pembentukan jaringan dan hormon. Lemak juga berperan penting dalam pembentukan hormon, membran sel, dan menjaga kesehatan organ reproduksi.

“Setiap nutrisi harus dipenuhi sesuai porsinya. Nutrisi yang dikonsumsi ibu sangat memengaruhi perkembangan janin, mulai dari pembentukan sistem saraf hingga pembentukan organ lainnya,” tambah dr. Dewi.

Konsep "isi piringku" yang diperkenalkan oleh Kementerian Kesehatan dapat menjadi panduan. Satu piring makanan idealnya terdiri atas sepertiga sumber karbohidrat seperti nasi, kentang, atau roti, sepertiga protein seperti daging, ikan, atau telur, dan sepertiga vitamin serta mineral dari sayuran dan buah-buahan.

Dr. Dewi juga menekankan pentingnya pemenuhan nutrisi sebelum kehamilan, bahkan sejak perencanaan pernikahan. Nutrisi seperti asam folat sangat penting dalam pembentukan tabung saraf pada tahap awal kehamilan.

Kekurangan nutrisi selama masa ini dapat meningkatkan risiko bayi lahir prematur, stunting, hingga komplikasi lain seperti preeklampsia dan diabetes gestasional.

“Jika ibu tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, risiko anemia, kelelahan, dan gangguan perkembangan janin meningkat. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan nutrisi sepanjang masa kehamilan,” ujarnya.

Selain pola makan sehat, nutrisi tambahan khusus untuk kehamilan dapat membantu memenuhi kebutuhan ibu. Misalnya, produk susu khusus yang diformulasikan untuk masa promil (program hamil), kehamilan, hingga menyusui dapat menjadi pilihan.

Produk ini biasanya memiliki kandungan protein, asam folat, DHA, dan vitamin D yang lebih tinggi dibandingkan susu biasa, sehingga mendukung kesehatan ibu dan perkembangan optimal janin.

Produk nutrisi khusus ini juga dirancang untuk mengatasi masalah spesifik, seperti mual dan muntah pada trimester awal kehamilan, atau membantu memperlancar produksi ASI setelah melahirkan.

Untuk ibu menyusui, kandungan protein tinggi dalam asupan yang dikonsumsi dapat mempercepat pemulihan pasca melahirkan dan meningkatkan kualitas ASI.

“Kebutuhan nutrisi harian sering kali sulit terpenuhi hanya dari makanan, sehingga dukungan dari nutrisi tambahan dapat membantu. Untuk hasil optimal, konsumsi ini sebaiknya didukung dengan pola makan sehat sehari-hari,” tutup Brand Manager Prenagen, Vania Shinta P.