YOGYAKARTA - Posisi bayi sungsang menjadi hal yang dikhawatirkan oleh para ibu hamil. Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko komplikasi saat proses persalinan. Oleh karena itu, para wanita yang sedang hamil sebaiknya mengetahui posisi tidur agar bayi tidak sungsang.
Bayi sungsang adalah posisi ketika kepala bayi berada di atas rahim dan kakinya berada di bawah, meskipun masa kehamilan sudah melewati 36 minggu. Dalam usia kandungan ke 32-26 minggu, normalnya bayi sudah pada posisi siap dilahirkan. Namun terkadang posisi bayi berubah menjadi sungsang dengan kaki di bawah.
Selama bayi masih berada di kandungan, bumil bisa mencegah supaya bayi tetap dalam posisi ideal hingga persalinan tiba. Lantas seperti apa posisi tidur agar bayi tidak sungsang yang harus diterapkan oleh ibu hamil?
Apa Itu Bayi Sungsang?
Bayi sungsang adalah kondisi di mana posisi kaki atau bokong bayi berada lebih rendah daripada kepala, sehingga bagian tersebut akan keluar lebih dulu saat proses persalinan.
Idealnya, kepala bayi seharusnya berada di posisi bawah sehingga keluar lebih dulu dibandingkan bokong. Jika posisi sungsang ini bertahan hingga usia kehamilan 37 minggu, biasanya akan meningkatkan risiko komplikasi saat melahirkan secara normal.
Apabila ukuran bokong bayi lebih besar dari diameter tulang panggul ibu, proses persalinan dapat terhambat. Hal ini disebabkan oleh bokong yang sulit dikeluarkan sementara kepala masih berada di dalam, sehingga bayi dapat mengalami kesulitan bernapas.
Posisi Tidur agar Bayi Tidak Sungsang
Untuk mencegah bayi berada dalam posisi sungsang, disarankan bagi ibu hamil untuk tidur miring ke kiri. Posisi ini memberikan ruang yang lebih luas bagi bayi untuk bergerak dan mengubah posisinya, sehingga membantu mencegah posisi sungsang.
Selain itu, tidur miring ke kiri juga dianggap sebagai posisi terbaik selama kehamilan karena membantu melancarkan aliran darah ke rahim. Dalam posisi ini, nutrisi dan oksigen untuk bayi dapat tersuplai dengan baik. Posisi tersebut juga membantu mengurangi tekanan pada hati dan ginjal, sehingga dapat meminimalkan pembengkakan saat hamil.
Tidak hanya nyaman, tidur miring ke kiri membuat panggul lebih terbuka dan memberikan ruang tambahan bagi bayi untuk bergerak ke posisi normal. Agar lebih nyaman, ibu hamil bisa menggunakan bantal di antara kedua lutut.
Meskipun tidur miring ke kiri sangat dianjurkan, sesekali berganti posisi tidur ke kanan tetap diperbolehkan. Namun sebaiknya hindari tidur telentang karena dapat menghambat aliran darah ke jantung dan janin. Posisi ini berisiko dapat menyebabkan sakit punggung serta berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah.
BACA JUGA:
Tips agar Bayi Tidak Sungsang
Selain melakukan posisi tidur seperti cara di atas, ibu hamil juga bisa menerapkan beberapa langkah agar bayi tidak sungsang. Berikut ini tips merangsang pergerakan bayi supaya berada di posisi normal:
- Melakukan posisi bersujud dan menahannya dalam durasi sekitar 15–20 menit sebanyak 3 kali sehari.
- Membaringkan badan terlentang, kemudian menekuk kaki sampai telapak kaki menempel ke lantai. Lalu pinggul diangkat selama 10–20 menit. Lakukan gerakan tersebut 3 kali sehari.
- Sorotkan cahaya senter ke arah perut bumil. Mulai menyorotkan dari bagian samping perut, kemudian mengarah ke panggul.
- Letakkan headphone di area perut bagian bawah, kemudian putar musik atau lagu tertentu.
- Memberi kompres dingin di perut sisi atas dan mengkompres dengan air hangat di perut bagian bawah.
Demikianlah tips posisi tidur agar bayi tidak sungsang selama masa kehamilan hingga persalinan. Terapkan langkah-langkah di atas supaya bayi bisa dilahirkan secara lancar dan ibu hamil tidak mengalami kendala selama persalinan. Baca juga tips agar melahirkan di usia 37 minggu.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.