JAKARTA - Minuman tradisional khas Jepang, sake, resmi masuk dalam daftar Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO. Penetapan ini dilakukan dalam pertemuan anggota komite UNESCO di Luque, Paraguay, dilansir dari Channel News Asia, pada Kamis, 5 Desember 2024.
Agenda pertemuan tersebut adalah pemungutan suara untuk mengakui 45 pratik dan produk budaya di seluruh dunia. Warisan Budaya Tak Benda UNESCO diberikan pada produk dan praktik dari berbagai budaya yang dinilai layak mendapat pengakuan.
Delegasi Jepang menyambut pengakuan UNESCO tersebut terhadap sake. Disebutkan bahwa sake merupakan hadiah ilahi bagi negara Jepang.
“Sake dianggap sebagai hadiah ilahi dan penting untuk acara sosial dan budaya di Jepang,” kata duta besar Jepang untuk UNESCO, Kano Takehiro.
Para pejabat Jepang juga berharap penunjukkan UNESCO ini bisa memulihkan citra sake sebagai minuman beralkohol utama Jepang. Terlebih saat ini para peminum muda di negara tersebut beralih ke anggur impor atau bir dan wiski domestik.
“Ini sangat berarti bagi Jepang dan orang Jepang. Ini akan membantu memperbarui minat dalam pengolahan sake tradisional,” kata seorang pejabat Jepang.
BACA JUGA:
Pengakuan UNESCO tersebut tidak hanya soal pengetahuan kerajinan sake yang berkualitas tinggi. Pengakuan itu juga menjadi bentuk penghormatan terhadap tradisi yang sudah ada sejak sekitar seribu tahun yang lalu.
Pada pertemuan di Luque tersebut, delegasi Jepang juga disebut merayakan pengkuan UNESCO untuk sake dengan tradisi Jepang. Delegasi mengangkat kotak cemara penuh sake untuk bersulang bersama dan meminumnya.