JAKARTA - Pendakwah Miftah Maulana atau lebih dikenal dengan Gus Miftah kembali menjadi sorotan publik. Hal ini bermula setelah insiden menghina seorang penjual es teh dengan kata-kata yang kurang pantas, yakni gobl*k. Perkataan ini menimbulkan reaksi keras dari warganet, yang kemudian menyebar di media sosial.
Walau Gus Miftah meminta maaf secara terbuka atas ucapannya tersebut, kejadian ini tetap menuai kontroversi. Banyak orang yang menganggap ucapannya tidak pantas, terutama karena ia seorang pendakwah. Gus Miftah kemudian meminta maaf secara terbuka, namun kejadian ini tetap menjadi topik perbincangan di media sosial.
Namun, yang lebih menarik perhatian belakangan ini adalah jam tangan mewah yang dikenakan Gus Miftah saat berdakwah. Sebuah akun di media sosial X, @UmarHasibuan_ yang dikutip VOI pada Rabu, 4 November 2024, akun itu menyoroti jam tangan mewah milik Miftah. Akun itu menyebut bahwa Miftah terlihat semakin arogan.
"Fokus di jam tangannya, ges. Satu kata buat orang ini: Arogan," tulis akun tersebut, yang dikutip VOI pada Kamis, 4 Desember 2024.
Penampilan Gus Miftah dengan jam tangan mewah tersebut pun menambah rasa penasaran publik, terutama mengenai harga dan sumber kekayaannya.
Setelah ditelusuri, jam tangan yang dikenakan Gus Miftah ternyata memiliki harga yang sangat fantastis. Jam tangan tersebut merupakan model Rolex GMT-Master II 16710 Coke, dengan kombinasi warna silver dan merah.
Menurut akun @Ngopisegersek di X, harga jam tangan tersebut berkisar antara Rp173 juta hingga Rp200 juta, tergantung pada tempat dan kondisi barang.
BACA JUGA:
Sumber kekayaan Gus Miftah
Kekayaan Gus Miftah memang menjadi topik yang sering dibahas, meskipun jumlah pastinya belum diketahui. Namun, pendakwah yang juga dikenal dengan gaya ceramah yang unik ini memperoleh penghasilan dari berbagai sumber.
Salah satunya adalah Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji yang terletak di Sleman, Yogyakarta, yang ia kelola.
Selain itu, Gus Miftah juga dikenal sering melakukan ceramah di tempat-tempat yang tak biasa, seperti klub malam dan diskotik, yang tentunya memberikan tarif tertentu. Ia mengungkapkan bahwa ceramah untuk kalangan artis atau pejabat memiliki tarif tetap. Sementara untuk masyarakat ekonomi bawah, ia menerima bayaran seikhlasnya.
Selain dari ceramah, sumber kekayaan Gus Miftah juga berasal dari bisnis parfum yang ia jalankan, yaitu D'Goes. Keuntungan dari bisnis ini sebagian besar disalurkan untuk mendukung pengembangan Ponpes Ora Aji dan pesantren lainnya.
Gus Miftah juga memiliki peran sebagai brand ambassador untuk perusahaan travel PT Kanomas Arci Wisata, yang turut menambah pundi-pundi pendapatannya. Tak hanya itu, ia juga meraup cuan melalui kanal YouTube yang kini memiliki lebih dari 1 juta subscriber.
Belum lama ini, Gus Miftah juga dilantik sebagai utusan khusus Presiden Prabowo Subianto. Jabatan tersebut tentu saja memberi tambahan pendapatan, dengan gaji dan tunjangan yang setara dengan pejabat setingkat menteri.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 137 Tahun 2024, gaji pokok seorang menteri adalah Rp5.040.000 per bulan, dengan tunjangan jabatan mencapai Rp13.608.000.
Dengan berbagai sumber pendapatan tersebut, tak mengherankan jika kekayaan Gus Miftah semakin menjadi bahan pembicaraan di kalangan publik.