Bagikan:

YOGYAKARTA - Musim gugur di Jepang bukan hanya tentang festival besar atau perayaan khusus. Menariknya terdapat beberapa kegiatan orang jepang saat musim gugur yang unik dan jarang dilakukan di negara lain.

Kegiatan sehari-hari masyarakat di Jepang, juga mengalami perubahan seiring pergantian musim. Mulai dari makanan yang dikonsumsi hingga pakaian yang dikenakan,semuanya disesuaikan dengan suasana musim gugur.

Mengulas kegiatan orang jepang saat musim gugur

Dilansir dari laman JR Pass, berikut ini beberapa kegiatan yang biasa dilakukan masyarakat Jepang selama musim gugur:

  1. Pertunjukan cahaya di Kuil Kiyomizu-dera Kyoto

Kiyomizu-Dera adalah Situs Warisan Dunia UNESCO dengan panggung kayu besar yang terkenal dengan pemandangan Kyoto yang menakjubkan. Kuil ini terdiri dari lebih dari 30 bangunan dan struktur di lereng Gunung Otowa.

Kuil Buddha kuno ini berusia lebih dari 1.200 tahun dan mengambil nama 'kuil air murni' dari air yang mengalir melalui kompleks kuil dari Air Terjun Otowa. Kyoto adalah salah satu tempat yang harus dikunjungi di Jepang setiap musim gugur berkat banyaknya perayaan panen dan festival tradisional yang berlangsung.

  1. Festival Kembang Api Tertinggi di Jepang

Pada setiap musim gugur, di Hakuba akan diadakan Usagidaira Night Festa. Pada tahun lalu, tempat ini ramai dengan berbagai truk makanan, hiburan, dan kembang api pada akhir September.

Kembang api biasanya terdiri dari roket yang diluncurkan pada ketinggian 1.400 meter di atas permukaan laut dan klimaks pertunjukan adalah penampilan rentetan 200 kembang api di langit.

Usagidaira Night Festa di Jepang (freepik)
  1. Taman Kuil Kurodani Kyoto

Pada musim gugur, Kuil Kurodani akan membuka taman pribadinya yang menakjubkan sehingga pengunjung dapat merasakan sendiri warna-warna musim gugur yang indah.

Kuil Kurodani dibangun kembali pada tahun 1175 dan merupakan salah satu dari delapan kuil utama yang mewakili sekte Jodo dari Buddhisme. Taman belakang kuil menawarkan beberapa dedaunan terbaik di musim gugur, tetapi biasanya ditutup untuk umum.

Meskipun demikian, Kuil  ini akan membuka area terbatas untuk waktu yang terbatas, biasanya antara pertengahan bulan November hingga awal Desember.

Baca juga artikel yang membahas Kuliner Favorit Wisatawan Indonesia di Jepang: Petualangan Rasa di Negeri Sakura

  1. Tsukimi: Festival Bulan Panen

Festival bulan panen secara tradisional dirayakan pada bulan September di Jepang, dan tsukimi berasal dari periode Nara (710-794 M), tetapi tidak menjadi perayaan resmi sampai periode Heian (794-1185).

Legenda mengatakan bahwa tsukimi terinspirasi oleh kebiasaan melihat bulan jugoya di masa Dinasti Tang Cina (618-907), hingga kemudian diambil oleh bangsawan Jepang yang akan memainkan musik dan menyusun puisi di pesta-pesta di bawah sinar bulan.

Para bangsawan di masa lalu juga akan membawa perahu keluar pada malam hari untuk melihat bulan yang terpantul di air. Tradisi 'melihat bulan' ini ternyata mengumpulkan momentum selama berabad-abad, dan pada periode Edo (1603-1868) menjadi populer di antara semua kelas sosial, termasuk petani.

Pada saat ini, festival ini telah menjadi lebih terkait erat dengan tradisi musim gugur lainnya, khususnya rasa berterima kasih masyarakat kepada para dewa atas panen yang melimpah dan berdoa untuk tahun yang sukses di masa akan datang.

Awalnya, tsukimi dirayakan pada hari ke-13 setiap bulan, tetapi pada tahun 1683 kalender berubah dan waktu bulan purnama dipindahkan ke tanggal 15. Sejak saat itu, tanggal pasti festival bervariasi tergantung pada kalender lunar, tetapi hampir selalu berlangsung pada bulan September yang dianggap sebagai waktu terbaik untuk melihat bulan.

  1. Makan-Makan Musim Gugur

Ada ungkapan di Jepang yang disebut 'Appetite Musim Gugur' dan hal ini merupakan waktu khusus dalam setahun bagi pecinta makanan. Setiap musim gugur akan muncul sejumlah hidangan musiman yang unik yang ditawarkan pada beberapa acara dan festival makanan khusus di seluruh negeri.

Musim gugur adalah musim yang membawa hidangan dan rasa di Jepang, seperti Ramen yang hangat, kesemek (Kaki), kaldu jamur pinus, sup labu, chestnut, anggur Kyoho, ubi jalar, makarel Pasifik, ikan Sanma, dan banyak lainnya.

Masyarakat Jepang akan berbondong ke Tokyo Ramen Show, Hokkaido Food Festival, dan Tokyo Wagyu Show. Bahkan ada yang namanya 'Maple Tempura', yang merupakan merupakan makanan yang terbuat dari daun segar diasinkan atau dimaniskan dan kemudian digoreng dalam adonan tempura sebagai camilan.

Selain kegiatan orang jepang saat musim gugur, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!