YOGYAKARTA – Idealnya pada pagi hari setelah bangun tidur, semangat dan kesegaran yang dirasakan. Tetapi alih-alih bersemangat untuk memulai aktivitas, kecemasan tiba-tiba terlintas. Seperti halnya suasana hati, kecemasan juga berfluktuasi sepanjang hari. Kalau Anda merasakan kecemasan pada pagi hari, Anda tak sendiri. Menurut psikolog berlisensi Seth J. Gillihan, Ph.D., banyak orang merasa kecemasan mereka paling tinggi pada pagi hari. Selengkapnya, berikut penjelasan mengenai apa saja yang menyebabkan kecemasan meningkat pada pagi hari.
1. Respons meningkatnya kortisol
Hormon kortisol, atau dikenal sebagai hormon stres, dilepaskan mengikuti siklus sirkadian. Paling tinggi pelepasan hormon ini, pada pagi hari. Pola ini dikenal sebagai respons kebangkitan kortisol, menurut laporan penelitian Angela Clow dan tim dilansir Psychology Today, Jumat, 29 November.
Kortisol berperan dalam memicu pelepasan glukosa, sehingga tubuh mengeluarkan banyak energi. Peningkatan kortisol juga bersifat adaptif, untuk mempersiapkan tubuh dan pikiran menghadapi hari. Jadi kalau pagi hari merasa cemas, itu adalah efek samping umum dari dilepaskannya kortisol lebih tinggi.
2. Stres menyesuaikan waktu
Sebagian besar orang, memulai aktivitas pada pagi hari. Mereka bekerja lebih keras setelah bangun tidur untuk mempersiapkan aktivitas seharian nanti. Ketika banyak hal yang mungkin harus terjadi antara bangun tidur dan komitmen pada hari itu, bisa menyebabkan stres. Menyesuaikan waktu yang terbatas dan banyaknya rutinitas yang harus dituntaskan, bisa bikin stres. Karena itulah pagi-pagi akan tumbuh kecemasan, yang menurut saran Gillihan, mulailah gerakkan tubuh Anda. Imobilitas, atau berhenti tak melakukan sesuatu saat merasa cemas, tidak akan membuatnya lebih baik.
3. Pikiran menumpuk
Mengantisipasi tantangan yang terjadi seharian nanti, bikin pikiran menumpuk. Kita lebih banyak memikirkan sebab-akibat, daripada melihat tantangan dan merampungkannya. Kadang memang tak berjalan sesuai keinginan, tetapi sudah menyelesaikan tanggung jawab akan lebih penting bukan? Bagi kebanyakan orang, kecemasan sebagian besar muncul karena antisipasi, bukan karena tugas itu sendiri, dan antisipasi mencapai puncaknya di pagi hari.
BACA JUGA:
4. Merasa tak mampu menghadapi tantangan
Pesimis dan berkecil hati, juga bisa menyebabkan kecemasan tumbuh pada pagi hari. Seperti ingin memasang pagar untuk mengantisipasi hal buruk, bahkan melepaskan tantangan yang harusnya dihadapi. Tetapi pada pagi hari, mungkin otak belum bisa berpikir penuh. Jadi keraguan bergelayut dan membuat Anda enggan beranjak memulai hari.
5. Khawatir akan sia-sia
Hari esok bisa seperti kanvas kosong yang harus Anda isi dengan gambar warna-warni. Tentu saja Anda tak ingin salah dalam memilih warna apa yang pertama ditorehkan. Ini justru membuat kecemasan mengencang dan ragu dalam memilih. Menurut Gillihan, kebebasan dan tanggung jawab dapat memicu ketakutan eksistensial. Tetapi kalau menunda, Anda tidak akan mengabiskan waktu dengan cara terbaik.
Selain mengetahui apa penyebab kecemasan dirasakan pada pagi hari, penting juga memutar dan mencoba-coba strategi dalam mengatasinya. Gillihan menyarankan untuk menggerakkan tubuh, misalnya memulai hari dengan berolahraga pagi. Sarannya lagi, fokuslah pada apa yang ada di depan Anda. Tarik napas dalam-dalam, dan hadapi tantangan yang ada di depan mata.