YOGYAKARTA – Penipisan rambut bisa dialami pada usia muda, bahkan setelah masa pubertas. Karena salah satu faktor yang memengaruhi rambut, adalah perubahan hormon. Di samping hormon, folikel dan pertumbuhan rambut juga diturunkan sesuai riwayat genetik. Ditambah lagi, penyebab penipisan rambut antara lain karena berikut ini.
1. Riwayat genetik
Seorang ahli biologi mengatakan, penyebab rambut menipis, dipengaruhi jumlah dan ketebalan rambut. Dokter kulit Paradi Mirmirani mengatakan, faktor utama tebal, lebat, dan tipisnya helaian rambut faktor utamanya adalah genetika. Seberapa banyak rambut yang Anda miliki sejak awal, dan apakah tebal atau tipis, bergantung pada berapa banyak folikel rambut yang Anda miliki sejak lahir dan diameter folikel tersebut.
2. Folikel rambut
Genetika memengaruhi jumlah folikel rambut di kepala. Seberapa tebal atau tipis setiap helai rambut yang tumbuh, ditentukan oleh diameter folikel rambut, jelas dokter ahli bedah transplantasi rambut Zafer Çetinkaya yang berbasis di Turki. Jelasnya dilansir Huffpost, Minggu, 24 November, folikel yang lebih besar menghasilkan rambut yang lebih tebal. Sedangkan folikel lebih kecil, menghasilkan helai rambut yang tipis.
Tambah Mirmirani, genetika juga menentukan warna dan bentuk rambut yang dihasilkan oleh setiap folikel rambut. Genetika ini hanya permulaan, kata Mirmirani. Banyak faktor lain secara eksternal yang juga memengaruhi tebal atau tipisnya rambut.
3. Nutrisi
Faktor terpenting lain yang menyebabkan rambut menipis, adalah nutrisi. Rambut tidak akan tumbuh dengan baik tanpa mendapatkan nutrisi cukup, jelas Mirmirani. Obat-obatan dan penyakit kronis juga dapat memengaruhi seberapa banyak dan bagaimana jenis rambut yang tumbuh.
4. Proses miniaturisasi rambut
Menurut asisten profesor biologi di Universitas Mercer, Ben Greulich, beberapa folikel rambut akhirnya akan berhenti memproduksi rambut. Sehingga rambut yang tersisa mungkin akan menjadi lebih tipis. Ini merupakan proses miniaturisasi yang menyebabkan rambut menipis seiring bertambahnya usia.
Seiring waktu, folikel rambut ukurannya menyusut. Folikel menghasilkan serat rambut yang lebih kecil, halus, dan pendek. Ini artinya tidak menutupi kulit kepala dengan leebih baik. Miniaturisasi biasanya terjadi pada tiga atau empat fase berbeda. Karena dipengaruhi juga oleh perubahan hormon dan fungsi yang berkaitan dengan usia.
5. Perubahan hormon
Minaturisasi atau proses berhentinya folikel menumbuhkan rambut atau rambut lebih pendek, tipis, dan lembut, karena perubahan hormon yang dialami pada tiga atau empat fase hidup. Pertama, penipisan rambut dialami pada usia lebih muda, yaitu setelah pubertas. Saat pubertas terjadi peningkatan hormon androgen. Saat hormon anderogen meningkat, rambut mengecil bahkan saat usia 20-an atau 30-an.
BACA JUGA:
Kedua, perubahan hormon yang terjadi pada usia 40-an dan 50-an juga dapat menyebabkan rambut menipis. Pada wanita, estrogen menurun saat menopause sehingga menyebabkan perubahan pada diameter dan tekstur rambut. Bagi pria, androgen dan testosterone serta dihidrotestosteron (DHT) menyebabkan perubahan pada pertumbuhan dan kualitas rambut seiring waktu. Pada pria usia 50 tahun, 30-50 persen kehilangan sebagian rambut dan mengalami alopecia androgenetic.
Ketiga, perubahan terkait usia, seperti penurunan fungsi pembuluh darah dan metabolisme untuk produksi rambut yang optimal, biasanya dialami pada usia sekitar 60-an. Selain terkait fase usia, wanita hamil dan pascapersalinan, juga mengalami fluktuasi hormon sehingga memengaruhi rambut.
Penipisan rambut sebenarnya normal seiring dengan perubahan biologis terkait genetika, hormon, dan usia. Tetapi yang perlu dikhawatirkan, penipisan rambut karena kondisi kesehatan yang memburuk. Kalau mengalaminya, penting untuk berkonsultasi dengan dokter dan meminta rekomendasi terbaiknya.