JAKARTA - Jepang merupakan salah satu negara yang selalu hadir dengan inovasi-inovasi unik. Terbaru, sebuah kafe peti mati dibuka, yang bertujuan agar pengunjung merenungkan mengenai kematian.
Kafe tersebut dibuka di kawasan Rumah Duka Kajiya Honten yang terletak di Futtsu, Chiba, Jepang. Pembukaan kafe itu merupakan kerja sama antara rumah duka tersebut dengan sebuah perusahaan pelayanan perlengkapan pemakaman.
Kafe peti mati itu berada di lantai pertama gedung rumah duka, dan sudah dibuka sejak September 2024 kalu. Di dalam kafe ditampilkan tiga peti mati berwarna emas, kuning, dan hijau.
Masing-masing peti dihiasi dengan pola bunga dan motif kreatif untuk membuat pengalaman yang lebih nyaman bagi para pengunjung. Para pengunjung bisa berbaring di dalam peti mati tersebut dan menghabiskan waktu untuk merenung.
CEO dari perusahaan perlengkapan pemakanan, Kiyotaka Hirano, mengatakan inspirasi konsep kafe peti mati itu karena pengalaman pribadi akan meninggalnya sang ayah secara tiba-tiba. Kafe itu bertujuan agar orang-orang bisa merenungkan tentang hidup dan mati, serta hubungan dengan orang lain di sekitar mereka.
BACA JUGA:
“Kebanyakan anak muda memikirkan pernikahan dan hanya sedikit yang memikirkan pemakaman. Namun, setiap orang dapat menyikapi pengalaman ini secara berbeda. Beberapa orang mungkin ingin menutup peti mati selama beberapa menit untuk merenungkan bagaimana mereka ingin hidup sebelum waktu mereka tiba,” ujar Kiyotaka Hirano, dilansir dari SMCP, pada Senin, 18 November 2024.
“Pengalaman ini juga memberikan kesempatan untuk Anda mengevaluasi kembali hubungan Anda dengan keluarga dan orang-orang terkasih,” tambahnya.
Sementara itu, untuk menikmati kafe peti mati tersebut, pengunjung dibanderol harga 2.200 yen atau sekitar Rp225 ribu. Letak kafe itu juga jauh dari gedung pemakaman rumah duka, sehingga pengunjung dipastikan tidak bertemu dengan peserta pemakaman.