JAKARTA - Saat berlibur ke luar negeri atau luar kota, berwisata kuliner khas merupakan hal yang sering dilakukan oleh banyak orang. Namun, dalam berwisata kuliner harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat berdampak buruk bagi tubuh.
Salah satunya adalah dapat meningkatkan risiko terkena diabetes. Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam & Travel Health Expert Eka Hospital BSD, dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD, MM, MARS, Dip.TH, Dip.SN, DCD, FRSPH.
Dokter Rudy mengatakan bahwa saat berwisata kuliner saat libutan seseorang akan banyak mengonsumsi makanan-makanan yang tidak sehat. Mulai dari makanan yang mengandung banyak gula, garam, hingga lemak, yang akan meningkatkan risiko diabetes.
“Di luar pasien diabetes, di luar penyandang, artinya orang yang tidak punya diabetes tapi berisiko, tentu secara studi mengatakan orang yang traveling dengan makanan kurang sehat dalam jangka waktu lama, itu risiko (diabetes) akan naik,” ungkap Dokter Rudy Kurniawan saat ditemui di kawasan Serpong, Tangerang, pada Selasa, 12 November 2024.
“Logika saja kalau tiap hari wisata kuliner banyak makan gula, garam, lemak, pulang-pulang makin gemuk, kolesterol tinggi, risiko diabetes juga naik,” tambahnya.
Selain diabetes, konsumsi makanan tak sehat saat wisata kuliner juga dapat mengakibatkan penyakit lainnya. Mulai dari hipertensi hingga obesitas.
“Mereka yang traveling ‘tidak sehat’ rata-rata akan meningkatkan sindrom metabolik, salah satunya diabetes. Tak cuma diabetes sebenarnya, ada hipertensi, kolesterol, risiko overweight atau obesistas,” jelasnya.
BACA JUGA:
Oleh karena itu, saat berwisata kuliner harus lebih bijak dalam mengonsumsi setiap makanannya. Disarankan untuk tidak menghabiskan satu porsi makanan sekaligus, terlebih jika ingin mencoba makanan-makanan lainnya.
“Mungkin siasat paling gampang adalah ketika kita mencoba wisata kuliner adalah jangan habiskan satu full porsi. Apalagi kalau mau coba makanan-makanan berikutnya,” tuturnya.
Jika Anda berliburan bersama rekan, maka dapat berbagi makanan atau mencicipi makanan satu sama lain. Bagi yang solo traveler, Anda harus membatasi diri saat wisata kuliner demi mencegah risiko diabetes.
“Jadi kurangi porsinya, kalau bukan solo traveler bisa sharing sama temannya, saling coba, satu bagi dua,” katanya.
“Kalau makan banyak, olahraga juga harus diperbanyak. Kalau solo traveler membatasi diri (untuk makan saat traveling) ya, atau ajak teman biasanya mereka punya komunitas,” pungkas Dokter Rudy Kurniawan.