Bagikan:

YOGYAKARTA - Sejak beberapa waktu belakangan, olahraga lari menjadi tren di kalangan anak muda. Saking bersemangatnya, terkadang orang berlari secara berlebihan atau tak tahu batas. Padahal hal ini bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Lantas seperti apa tanda tubuh terlalu lama berlari?

Sama seperti halnya aktivitas fisik lainnya, berlari juga memiliki batas yang perlu diperhatikan. Berlari terlalu lama atau melebihi kemampuan tidak hanya menyebabkan kelelahan, tetapi juga bisa memicu cedera serius yang memerlukan waktu pemulihan panjang. 

Oleh karena itu, Anda yang hobi olahraga lari atau jogging perlu mengenali tanda-tanda tubuh terlalu lama berlari. Pengetahuan ini sangat penting untuk menjaga aktivitas lari dan mencegah terjadi risiko kesehatan. 

Tanda-Tanda Tubuh Terlalu Lama Berlari

Berikut ini beberapa tanda yang menunjukkan bahwa tubuh Anda sudah terlalu lama berlari. Jadikan tanda-tanda ini sebagai patokan supaya tidak memaksakan diri dan tahu kapan waktu untuk istirahat. 

  1. Kelelahan Berlebihan

Tanda yang paling umum ketika tubuh sudah terlalu lama berlari adalah kelelahan yang ekstrem. Meskipun wajar merasa lelah setelah berlari, kelelahan yang berlebihan dan tidak kunjung hilang bahkan setelah beristirahat bisa menjadi pertanda bahwa tubuh Anda sudah bekerja terlalu keras. 

Jika Anda merasa kehabisan energi, sulit bernapas, atau merasakan pusing, itu mungkin tanda bahwa tubuh memerlukan jeda dari aktivitas berlari. Selain itu, kelelahan berlebihan dapat menurunkan performa lari dan meningkatkan risiko cedera karena konsentrasi dan kontrol tubuh yang menurun.

  1. Nyeri di Persendian

Berlari terlalu lama atau terlalu sering bisa menyebabkan tekanan yang berlebihan pada sendi, terutama pada lutut, pergelangan kaki, dan pinggul. Jika Anda mulai merasakan nyeri atau peradangan di area persendian tersebut setelah berlari, itu adalah sinyal bahwa tubuh sedang bekerja melebihi batas kemampuan fisiknya.

  1. Kram Otot yang Berulang

Kram otot adalah tanda bahwa otot sudah terlalu lelah dan mungkin kekurangan elektrolit seperti kalium, magnesium, atau natrium. Ketika Anda berlari dalam waktu lama, tubuh kehilangan elektrolit melalui keringat. Jika Anda sering mengalami kram otot selama atau setelah lari, itu bisa mengindikasi bahwa tubuh bekerja terlalu keras dan perlu istirahat.

  1. Denyut Jantung yang Tidak Stabil

Denyut jantung yang terlalu tinggi atau tidak stabil saat berlari adalah tanda lain bahwa tubuh Anda mengalami kelelahan. Berlari dalam durasi panjang tanpa jeda dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung yang tidak terkendali, bahkan ketika Anda sudah berusaha mengurangi intensitas lari.

  1. Sulit Bernapas

Jika Anda merasa kesulitan bernapas atau sesak napas selama atau setelah berlari, itu bisa menjadi tanda tubuh mengalami overtraining. Tubuh membutuhkan oksigen yang cukup selama berlari untuk memberikan energi pada otot. Ketika tubuh sudah terlalu lelah, suplai oksigen ke otot tidak akan mencukupi. akibatnya Anda akan merasa sulit bernapas.

  1. Cedera Overuse

Cedera overuse terjadi akibat penggunaan otot atau sendi yang berulang kali tanpa jeda istirahat yang cukup. Beberapa contoh cedera overuse yang sering dialami oleh pelari adalah shin splints (nyeri tulang kering), IT band syndrome (nyeri pada sisi luar lutut), dan plantar fasciitis (peradangan pada telapak kaki).

Cedera overuse ini biasanya berkembang secara perlahan, tetapi bisa menjadi masalah yang serius jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, jika Anda mulai merasakan ketidaknyamanan atau nyeri yang berkepanjangan, segera hentikan aktivitas lari dan beri waktu tubuh untuk pulih.

Demikianlah beberapa tanda tubuh terlalu lama berlari yang perlu dipahami oleh orang-orang penggemar olahraga lari atau jogging. Berlari adalah olahraga yang bermanfaat untuk kesehatan, tetapi penting untuk memahami batas kemampuan tubuh. Baca juga waktu yang tepat untuk lari

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.