Bagikan:

JAKARTA - Sutradara Joko Anwar berkolaborasi dengan Metro Goldwyn Mayer (MGM) mengumumkan film terbaru berjudul Pengepungan di Bukit Duri atau The Siege at Thorn High. Film ini disebut sebagai film ke-11 Joko Anwar selama berkarier di industri film.

Joko Anwar dan produser Tia Hasibuan melalui rumah produksi Come and See Pictures menandai film ini sebagai awal baru sekaligus dunia baru yang akan dieksplor. Pengepungan di Bukit Duri menjadi film produksi pertama MGM untuk Asia Tenggara yang akan tayang di bioskop.

“Film ke-11 melambangkan equal dan memulai awal yg baru. Setelah bikin film pertama, saya merasa harus membuat film lebih urgent dan relevan bagi penonton Indonesia. Saya percaya film bisa menjadi sesuatu dari saya yang penting sebagai orang Indonesia,” kata Joko Anwar pada konferensi pers Senin, 21 Oktober 2024.

“Kami tahu Joko dan Tia bisa menghadirkan pengalaman yang menjadi sesuatu bermakna bagi audiens. Bukan hanya relevan, resonansi tapi juga menjadi global dan bisa dinikmati audiens global. Sebuah kehormayan bagi kami bekerja dengan Joko dalam mengembangkan industri. Ini bukan hanya kolaborasi pertama dengan Joko tapi ini proyek pertama untuk action thriller pertama dengan film Indonesia,” kata Darin Darakananda selaku perwakilan Amazon MGM.

Pengepungan di Bukit Duri berlatar tahun 2027 ketika suasana di masyarakat Indonesia sedang bergejolak. Seorang guru bernama Edwin dikisahkan menjadi guru pengganti di sebuah sekolah buangan. Situasi rumit ketika sekolah tempat Edwin mengajar menjadi medan tempur yang mengancam kehidupannya.

Film ini dibintangi Morgan Oey sebagai Edwin, Omara Esteghlal sebagai Edwin, Hana Malasan sebagai Diana, Satine Zaneta sebagai Doti, Dewa Dayana sebagai Geri, Fatih Unru sebagai Rangga, Florian Rutters sebagai Sean, Sandy Pradana sebagai Anto, Faris Fajar Munggaran sebagai Rayhan Wahyudi, dan Farandika sebagai Jay Adiguna.

Naskah ini dibuat Joko Anwar pada tahun 2007, namun perkembangannya baru mulai dikerjakan beberapa tahun ke belakangan.

“2007 skripnya selesai, saya merasa ini film yang membutuhkan kematangan baik seorang sineas dan teknik. Saya menunggu 17 tahun menimbang menajamkan skenario. Saya rasa saat ini cukup dewasa membuat film ini,” kata Joko Anwar.

Film Pengepungan di Bukit Duri direncanakan tayang di bioskop Indonesia dan global pada tahun 2025.