JAKARTA - Gaya atau konsep liburan yang cukup terkenal adalah backpacker, yakni melakukan perjalanan dengan dana hemat untuk bisa mengunjungi berbagai destinasi. Namun, selain backpacker, terdapat juga gaya liburan yang disebut dengan flashpacker.
Backpacker dan flashpacker sama-sama mengedepankan kebebasan dan petualangan pada setiap liburannya. Meski demikian, kedua hal tersebut juga memiliki perbedaan signifikan, dilansir dari laman Tourism Teacher.
1. Anggaran dana yang bertolak belakang
Anggaran dana seseorang yang liburan dengan gaya flashpacker dan backpaker sangat bertolak belakang. Backpacker akan menghemat biaya dengan merencanakan secara detail anggaran dana ketika liburan, bahkan memanfaatkan promo-promo yang berlaku.
Sementara flashpacker biasanya memiliki anggaran dana yang lebih banyak dibanding backpacker. Mereka akan mengedepankan kenyamanan dalam perjalanan untuk setiap hal yang dibutuhkan dalam perjalanan, meskipun harganya lebih tinggi.
BACA JUGA:
2. Lama waktu perjalanan
Dari segi durasi perjalanan, flashpacker melakukan liburan dalam waktu yang lebih singkat, karena langsung ke lokasi tujuan. Beda dengan backpacker yang biasanya melakukan perjalanan dengan durasi waktu lebih lama, bisa sampai berbulan-bulan, karena mengunjungi banyak destinasi dalam sekali perjalanan.
3. Pilihan akomodasi
Dengan dana yang terbatas, para backpacker biasanya akan menginap di tempat yang murah. Seperti hostel atau dormitory, yang satu ruangan bisa ditempati oleh beberapa orang lainnya.
Flashpacker cenderung mengutamakan kenyamanan dan privasi, sehingga lebih memilih hotel atau guesthouse. Meski demikian pilihan akomodasi flashpacker tetap memerhatikan budget yang mereka miliki.