Bagikan:

JAKARTA - Meluangkan waktu di akhir pekan untuk olahraga rupanya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya dapat membantu mengurangi risiko penyakit. 

Ya, meski cuma dilakukan saat akhir pekan, manfaat olahraga tetap bisa dirasakan bagi yang melakukannya daripada tidak olahraga sama sekali.

Fakta ini sudah dibuktikan melalui studi yang dilakukan para peneliti dari Rumah Sakit Umum Massachusetts dengan mengambil data dari UK Biobank, yang memiliki informasi kesehatan lebih dari 500.000 orang.

Usia rata-rata peserta ini adalah 62 tahun dan kurang dari dua pertiganya adalah perempuan. Peserta dipantau selama rata-rata lebih dari enam tahun. Individu dibagi menjadi tiga kategori yakni tidak aktif, pejuang akhir pekan, dan olahragawan rutin.

Kelompok tidak aktif tidak memenuhi rekomendasi aktivitas fisik mingguan minimal, Para pejuang akhir pekan memenuhi jumlah olahraga mingguan yang direkomendasikan, tetapi melakukannya dalam satu atau dua hari (tidak harus di akhir pekan). 

Temuan tersebut menunjukkan, melakukan aktivitas fisik dalam satu atau dua hari dalam sepekan mungkin sama efektifnya dalam mengurangi risiko penyakit seperti yang melakukan aktivitas fisik selama seminggu, dan hal itu berlaku untuk lebih dari 200 penyakit.

Dibandingkan dengan kelompok yang tidak aktif, hubungan yang paling signifikan antara olahraga dan penurunan risiko penyakit adalah untuk kondisi peredaran darah, metabolisme, dan pencernaan.

Secara khusus, kelompok yang berolahraga di akhir pekan memiliki risiko hipertensi yang lebih rendah 23 persen dan 28 persen lebih rendah bagi mereka yang berolahraga secara teratur. Selain itu risiko diabetes juga turun 43 persen bagi mereka yang berolahraga di akhir pekan dan 46 persen lebih rendah bagi mereka yang berolahraga secara teratur.

"Karena tampaknya ada manfaat yang sama untuk pejuang akhir pekan dibandingkan aktivitas rutin, mungkin volume total aktivitas, bukan polanya, yang paling penting," kata peneliti senior Shaan Khurshid, MD, MPH, anggota fakultas di Demoulas Center for Cardiac Arrhythmias di Rumah Sakit Umum Massachusetts, seperti dikutip Eating Well.

Studi ini menunjukkan, terlepas dari berapa banyak hari yang dihabiskan setiap pekan, selama melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang atau berat dalam jumlah minimum, itu dapat mengurangi risiko terhadap ratusan kondisi kesehatan.

"Intervensi di masa mendatang yang menguji efektivitas aktivitas terkonsentrasi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat diperlukan, dan pasien harus didorong untuk terlibat dalam aktivitas fisik yang mematuhi pedoman menggunakan pola apa pun yang paling cocok untuk mereka," tambahnya. (Ant)