Bagikan:

YOGYAKARTA - Penyakit Monkeypox atau cacar monyet telah dinyatakan sebagai darurat kesehatan global. Mpox merupakan penyakit zoonosis atau virus yang ditularkan dari hewan ke manusia. Virus berbahaya ini sendiri telah menyebar ke Indonesia dengan penemuan sebanyak 88 kasus konfirmasi, melansir dari laman kemenkes.go.id.

Perlu diwaspadai bahwa penyakit Monkeypox banyak menyerang pada anak-anak. Berdasarkan data dari UNICEF, tercatat lebih dari setengah kasus Mpox di Kongo dialami oleh anak-anak. Sementara di Burundi, sebanyak 60 persen kasus Mpox menjangkiti anak-anak dan remaja dengan usia di bawah 20 tahun. 

Pemerintah Indonesia sendiri telah mengantisipasi terkait penyebaran virus cacar monyet ini di Indonesia. Lantas apa alasan virus Mpox lebih sering menyerang anak-anak? Hal ini perlu dipahami oleh meningkatkan kewaspadaan dan pencegahan dari penyakit Mpox. 

Alasan Mpox Lebih Sering Menyerang Anak-Anak

Anak kecil merupakan golongan kelompok yang rentan terkena virus Mpox. Melansir dari U.S Center for Disease Control and Prevention, anak-anak dan remaja bisa terjangkit virus ini lewat kontak dengan orang atau hewan yang terinfeksi atau dengan bahan yang terkontaminasi. 

Penyebaran virus Mpox pada anak-anak bisa terjadi dari kontak kulit ke kulit yang dekat. Misalnya saat berpegangan tangan, berpelukan, hingga tidur di kasur yang sama. Mengerikannya lagi, virus ini bisa menular ke janin pada ibu hamil. Selain itu, bayi yang baru lahir juga bisa terkena virus Mpox. 

Direktur Pascasarjana Universitas YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama, menyampaikan sejumlah alasan Mpox lebih sering menyerang anak-anak. Berikut ini beberapa faktor penyakit Mpox rentan dialami anak-anak menurut mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara tersebut:

Varian Virus Mpox ‘Clade 1b’ Menular ke Berbagai Kalangan

Varian Clade 1b dari virus Mpox kini mampu menular di berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak. Kemampuan penularan virus ini berbeda dengan penyebaran varian sebelumnya yang lebih banyak terjadi pada orang dewasa.

Konflik Sosial dan Pengungsian di Afrika

Beberapa negara di Afrika yang tengah dilanda konflik mengalami perpindahan penduduk secara besar-besaran. Situasi pengungsian ini sering kali diikuti oleh masalah kesehatan, termasuk peningkatan risiko penyebaran mpox.

Kekurangan Gizi atau Malnutrisi 

Malnutrisi menjadi salah satu faktor utama yang meningkatkan kerentanan anak-anak terhadap infeksi Mpox. Kekurangan gizi pada anak-anak akan melemahkan sistem kekebalan tubuh mereka, sehingga membuat anak-anak lebih mudah terserang penyakit.

Berbagai Wabah Penyakit Lain yang Melanda

Selain Mpox, negara-negara Afrika juga menghadapi wabah penyakit lain seperti kolera, polio, dan campak. Berbagai masalah kesehatan tersebut turut memperburuk situasi kesehatan dan meningkatkan risiko penyebaran mpox.

Cakupan Imunisasi yang Rendah

Rendahnya cakupan imunisasi di beberapa negara Afrika membuat banyak anak tidak terlindungi dari berbagai penyakit, termasuk Mpox.

Fasilitas Kesehatan yang Terbatas

Keterbatasan fasilitas kesehatan baik dalam hal diagnosis maupun pengobatan juga membuat penanganan kasus Mpox menjadi sulit. Apalagi penanganan di daerah-daerah terpencil.

Kesadaran Kesehatan yang Masih Rendah

Kesadaran kesehatan yang rendah di masyarakat juga mempengaruhi mudahnya penularan virus Mpox. Dalam lingkungan masyarakat yang seperti ini, biasanya mereka kurang aware mengenai risiko dan bahaya suatu penyakit. 

Lingkungan Tempat Tinggal yang Sempit

Banyak anak-anak di Afrika tidur berdesakan di tempat yang sempit. Kebiasaan hidup seperti ini meningkatkan kemungkinan penularan virus melalui kontak fisik yang dekat.

Kontak Langsung saat Bermain Ramai-Ramai

Anak-anak sering bermain secara berkelompok atau beramai-ramai. Kebiasaan ini juga meningkatkan kontak langsung dan memudahkan penyebaran virus.

Demikianlah beberapa alasan penyakit Mpox lebih sering menyerang anak-anak. Berbagai kondisi pada anak-anak sangat mempengaruhi potensi terjangkiti virus Mpox. Untuk mencegahnya, masyarakat dituntut untuk memperhatikan dan menjaga kesehatan serta kebersihan lingkungan di sekitarnya. Baca juga penggunaan vaksin Mpox di Indonesia

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.