YOGYAKARTA - Terminal lucidity merupakan fenomena menarik dalam dunia psikologi dan medis yang mengundang rasa penasaran banyak orang. Terminal lucidity diartikan sebagai kondisi membaiknya kesehatan dan ingatan seseorang secara mendadak sebelum meninggal. Lantas apa itu terminal lucidity?
Sebagian dari Anda mungkin pernah mendengar atau menyaksikan langsung seseorang yang mengalami terminal lucidity. Kondisi ini tentunya membuat kaget karena seseorang yang sudah kritis atau tidak berdaya tiba-tiba kembali sehat dan seperti orang yang tidak pernah sakit. Misalnya orang tersebut bisa bergerak atau berbicara lancar.
Ketika melihat ada orang sakit keras yang tiba-tiba sehat tentunya sangat membahagiakan atau bikin tenang. Namun ternyata tak berselang lama orang tersebut menghembuskan napas terakhirnya. Inilah yang disebut fenomena terminal lucidity yang masih sulit dijelaskan secara medis. Menarik untuk mengenali apa itu terminal lucidity dan fakta-faktanya.
Apa Itu Terminal Lucidity?
Terminal lucidity adalah sebuah fenomena dimana ingatan dan kesehatan seseorang tiba-tiba membaik secara tak terduga sesaat sebelum kematian. Fenomena ini sering terjadi pada pasien dengan gangguan otak serius, seperti stroke atau tumor otak.
Istilah terminal lucidity pertama kali diperkenalkan oleh Michael Nahm, seorang ahli biologi dan peneliti asal Jerman. "Lucidity" berarti kejernihan, sedangkan "terminal" merujuk pada keadaan menjelang kematian.
Oleh karena itu, terminal lucidity diartikan sebagai kembalinya kejernihan pikiran secara mendadak menjelang akhir hidup seseorang. Fenomena ini masih menjadi bahan perdebatan di kalangan para ahli.
Banyak orang percaya bahwa terminal lucidity adalah anugerah dari Tuhan. Dalam kasus ini, mereka meyakini bahwa Tuhan memberikan kesempatan bagi keluarga untuk menghabiskan momen terakhir bersama orang yang mereka cintai.
Sampai saat ini, belum ada penjelasan ilmiah yang jelas mengenai fenomena ini. Namun hal tersebut memang bisa terjadi pada beberapa pasien yang telah lama menderita penyakit.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa terminal lucidity bisa berlangsung dari beberapa menit hingga beberapa hari. Meski hanya berlangsung singkat, pasien biasanya mampu menyampaikan hal-hal yang bermakna dan dapat dipahami dengan baik.
BACA JUGA:
-
| LIFESTYLE
Lolly Bantah Tudingan Hamil Nikita Mirzani, Akui Efek Konsumsi Obat Penambah Hormon
18 September 2024, 19:25 -
| LIFESTYLE
Sinopsis Drama China Dark Night and Dawn: Drama Baru Chen Zhe Yuan
19 September 2024, 07:10 -
| LIFESTYLE
Berkat Home Sweet Loan, Fita Anggraini Perdana Main Film Layar Lebar
19 September 2024, 05:07 -
| LIFESTYLE
Jennifer Lopez dan Brett Goldstein Bintangi Film Romansa, Office Romance
19 September 2024, 01:23
Penyakit yang Berkaitan dengan Terminal Lucidity
Terminal lucidity paling sering dialami oleh pasien dengan gangguan otak atau sistem saraf, serta gangguan kejiwaan yang telah berlangsung lama atau cukup parah. Misalnya seorang dengan kondisi seperti tidak dapat mengenali orang lain, tidak bisa berbicara dengan jelas, atau melakukan aktivitas normal.
Beberapa penyakit yang terkait dengan terminal lucidity adalah sebagai berikut:
- Tumor otak
- Abses otak
- Stroke
- Penyakit Alzheimer
- Skizofrenia
- Meningitis
- Demensia
Saat ini, terminal lucidity masih menjadi topik penelitian para ahli. Yang jelas, tidak semua pasien dengan gangguan otak atau kejiwaan yang parah akan mengalami fenomena ini.
Kasus Terminal Lucidity yang Pernah Terjadi
Berbagai catatan medis menunjukkan bahwa fenomena terminal lucidity dapat bervariasi antara satu pasien dan pasien lainnya. Sebuah studi kasus yang diterbitkan dalam jurnal Omega pada 2013 menggambarkan kejadian terminal lucidity yang dialami Anna Katharina Ehmer, seorang wanita berusia 26 tahun.
Ehmer menderita cacat mental parah dan diduga tidak pernah berbicara sepanjang hidupnya. Namun dilaporkan bahwa ia menyanyikan sebuah lagu selama setengah jam sebelum meninggal.
Kasus lainnya dimuat oleh The Guardian pada 2021, mengenai Ward Porterfield dari South Dakota, Amerika Serikat. Porterfield adalah pria berusia 83 tahun yang didiagnosis demensia tiga tahun sebelumnya.
Ward Porterfield sudah tidak bisa mengenali putrinya. Namun pada suatu saat, ia tiba-tiba bisa mengenali putrinya dan berbicara dengannya secara normal. Dua hari setelah kejadian itu, ia meninggal dunia.
Ada banyak kasus serupa yang masih dipelajari oleh para ahli. Namun pola yang sering ditemukan adalah pasien tiba-tiba sembuh dari penyakitnya dan mampu melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak bisa, seperti berbicara atau makan dengan baik.
Demikianlah ulasan mengenai apa itu terminal lucidity dan fakta-fakta dari fenomena ini. Terminal lucidity adalah kondisi ketika seseorang tiba-tiba memiliki kesehatan dan ingatan yang membaik di waktu beberapa saat sebelum meninggal. Baca juga apa itu glioblastoma, penyakit tumor otak ganas yang sulit disembuhkan.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.
