JAKARTA - Serangan panik adalah episode kecemasan mendadak dengan respons tubuh yang berlebihan terhadap ancaman atau bahaya, baik itu nyata maupun yang dirasakan. Lonjakan rasa takut atau kecemasan yang intens secara tiba-tiba ini menimbulkan gejala fisik dan psikologis tertentu. Gejala ini sering mencapai intensitas puncak hanya dalam beberapa menit.
Gejala serangan panik dapat langsung merespons sesuatu yang mengejutkan atau menakutkan, tetapi juga dapat terjadi tanpa alasan yang jelas.
Bagi banyak orang, serangan panik mungkin merupakan kejadian satu kali. Bagi yang lain, itu mungkin merupakan hal yang berulang. Ini biasanya terjadi dalam konteks kondisi kesehatan mental seperti gpeangguan panik.
Selama serangan panik, Anda dapat mengalami gejala fisik, emosional, dan kognitif sekaligus. Menurut Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, edisi ke-5, revisi teks (DSM-5-TR), menyadur Psych Central, Selasa, 3 September, jika Anda mengalami empat atau lebih gejala serangan panik berikut, itu artinya Anda memiliki gangguan panik.
Palpitasi jantung dan jantung berdebar
Gejala umum serangan panik adalah detak jantung bertambah cepat. Anda mungkin merasakan atau mendengar jantung berdetak lebih keras atau lebih cepat, atau merasakan titik nadi berdebar lebih keras. Denyut jantung Anda biasanya akan melambat saat serangan panik dan gejalanya mereda.
Berkeringat
Sebagai bagian dari respons panik, Anda mungkin mulai berkeringat. Hal ini dapat terasa tidak nyaman apalagi jika Anda berada di depan umum. Tetapi gejala ini biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit saja dan segera membaik.
Gemetar
Salah satu gejala pertama yang mungkin dialami saat mengalami serangan panik adalah gemetar yang berlebihan dan tak terkendali pada tangan dan kaki Anda. Anda mungkin masih gemetar, meskipun tidak terlalu intens, beberapa jam setelah gejala serangan panik lainnya berakhir. Gemetar akan semakin mereda saat Anda pulih dan tenang. Meskipun tidak nyaman, gejala serangan panik ini biasanya tidak menunjukkan masalah fisik apa pun.
Sesak napas dan sensasi tercekik
Selama serangan panik, banyak orang mengalami hiperventilasi atau merasa seperti tercekik. Hal ini dapat menyebabkan Anda batuk, tersedak, atau bahkan muntah. Meskipun gejala-gejala ini intens dan tidak nyaman, itu adalah respons alami terhadap lonjakan adrenalin yang Anda alami. Cobalah fokus menenangkan pernapasan dengan menarik dan mengembuskan napas dalam-dalam. Laju pernapasan yang teratur akan kembali dalam waktu 5 hingga 30 menit.
Merasa tercekik
Seperti halnya sesak napas, merasa seperti tercekik juga dapat disebabkan oleh hiperventilasi. Terengah-engah dapat memperparah gejala serangan panik Anda. Meski sulit mengatasi serangan panik, coba ingat bahwa ini adalah akibat dari kecemasan dan bukan kondisi fisik dan Anda sebenarnya tidak tersedak. Ini dapat membantu Anda mendapatkan kembali kendali atas pernapasan dan merasa lebih baik lebih cepat.
Nyeri atau ketidaknyamanan dada
Di antara palpitasi jantung dan hiperventilasi, Anda mungkin juga mengalami kecemasan dan nyeri dada. Pertama kali hal ini terjadi sering kali merupakan saat yang paling menakutkan, karena Anda mungkin mengira itu adalah jantung dan tak sadar kalau ini merupakan gejala panik.
Meski rasa nyaman di dada merupakan gejala serangan panik yang umum, penting untuk mencari perawatan medis jika Anda belum pernah mengalami nyeri dada sebelumnya. Ini dapat membantu Anda menyingkirkan kondisi jantung yang mendasarinya.
Mual atau gangguan perut
Konsekuensi lain dari semua adrenalin tersebut adalah mual atau sakit perut. Gejala-gejala ini dapat memburuk tepat pada puncak serangan panik, dalam 10 menit pertama. Terkadang, Anda mungkin masih merasa mual beberapa jam setelah serangan berakhir. Kecemasan secara umum dapat menyebabkan gangguan perut.
Takut kehilangan kendali
Jika ini adalah salah satu serangan panik pertama yang Anda alami, gejala yang intens dapat membuat Anda merasa seperti kehilangan kendali atau pemahaman Anda tentang kenyataan. Anda mungkin juga merasa seperti semuanya mendekat pada Anda. Ini hanyalah perasaan sementara, produk dari semua proses fisiologis yang terjadi di tubuh Anda, dan bukan indikasi kesehatan mental Anda.
Takut mati
Takut mati adalah salah satu gejala serangan panik yang paling umum, terutama untuk serangan awal atau bagi orang yang jarang mengalami serangan panik. Di antara gejala fisik dan kecemasan yang intens, Anda mungkin mulai mengkhawatirkan keselamatan pribadi Anda. Namun, perasaan ini merupakan akibat langsung dari panik, jadi tidak selalu menunjukkan masalah fisik atau yang mengancam jiwa.
BACA JUGA:
Rasa kebas atau geli
Jika Anda mulai merasakan sensasi seperti ditusuk-tusuk jarum di sekujur tubuh, hal itu mungkin disebabkan oleh kecemasan dan adrenalin. Anda juga bisa merasa mati rasa atau membeku sesaat. Sensasi ini sering kali hilang dalam beberapa menit.
Rasa dingin atau panas
Biasanya dikaitkan dengan keringat berlebih, Anda juga bisa mengalami rasa dingin atau panas yang tak tertahankan. Ini adalah upaya tubuh Anda beradaptasi dengan adrenalin dan gelombang kepanikan.
Anda juga dapat mengalami gejala lain seperti menangis, sakit kepala, atau muntah. Namun, untuk menerima diagnosis serangan panik, Anda tetap harus memiliki setidaknya empat gejala terperinci di atas.