JAKARTA - Kejadian tragis yang menimpa Moumita Debnath, dokter magang di Kolkata, India. Ia tewas dibunuh setelah diperkosa secara brutal di RS Kar Medical College and Hospital pada 9 Agustus lalu membuat artis Bollywood bersimpati.
Salah satu yang bersuara adalah Kareena Kapoor. Ia menyoroti kasus kematian Moumita ini termasuk dalam isu yang sudah lama berlangsung di India, tetapi belum selesai hingga saat ini dan menuntut untuk perubahan.
“12 tahun setelahnya, cerita yang sama, protes yang sama, tapi kami masih menantukan perubahan. #JusticeForMoumita,” tulis Kareena Kapoor di Instagramnya.
Selain Kareena Kapoor, bintang film Brahmastra: Part One - Shiva, Alia Bhatt juga bersuara dan mengecam kasus tersebut. Ia mengatakan bahwa kematian Moumita semakin menunjukkan bahwa perempuan sulit mendapat keamanan.
“Pemerkosaan brutal lainnya. Satu hari yang menyadarkan perempuan-perempuan tidak aman, di mana pun. Kekejaman parah lainnya yang mengingatkan kita sudah lebih dari satu dekade sejak tragedi Nirbhaya, tapi belum ada perubahan,” kata Alia Bhatt di Instagramnya.
Kasus yang dimaksud oleh Kareena Kapoor dan Alia Bhatt adalah pemerkosaan massal yang terjadi oleh seorang mahasiswi 23 tahun dalam sebuah bus menuju Delhi pada 2012 lalu.
Pada unggahannya, Alia Bhatt juga membeberkan data bahwa 30 persen tenaga medis di India adalah perempuan. Ia juga membagikan data kejahatan terhadap perempuan sejak 2022 meningkat, bahkan melebihi 20 persen.
Dengan itu, Alia Bhatt merasa miris bahwa kaum perempuan selalu tidak aman dan kejahatan kerap mengintai. Ia pun menuntut para pemegang kekuasaan untuk mengambil tindakan tegas dan menciptakan ruang aman bagi para perempuan.
BACA JUGA:
“Jangan meminta perempuan untuk mengubah jalannya, ubah situasinya. Setiap perempuan layak mendapatkan yang lebih baik,” tegasnya.
Komedian India, Vir Das dalam cuitannya di X menanyakan peran pemerintah setempat untuk menjaga keselamatan masyarakat, terutama perempuan. Ia miris melihat kasus mengerikan yang menimpa Moumita, yang sudah menjadi momok sejak dulu.
“Menjamin keselamatan perempuan adalah tugas pemerintah, administrasinya, lembaganya, fakultasnya, sistem pendidikannya, otoritasnya, pengadilannya, negaranya untuk menegakkan dan menjamin secara sistematis. Itu tidak boleh ada hubungan dengan jam kerjanya, pakaiannya, atau hal lainnya. Itu tugas kita,” pungkas Vir Das.