Bagikan:

YOGYAKARTA – FOMO atau fear of missing out adalah harga yang harus dibayar ketika mengakses berbagai platform sosial media. Orang yang FOMO, berkemungkinan membuat seseorang merasa tidak nyaman, atau takut ketinggalan. Mengakses sosial media tak henti, memang membangun persepsi kita. Pada akhirnya menganggap orang yang kita lihat bersenang-senang dan menjalani kehidupan tanpa masalah.

Sebaliknya dari FOMO, kepanjangan JOMO adalah joy of missing out, yang mengacu pada melepaskan diri dari kehidupan daring dan terhubung kembali dengan kesenangan sederhana. Bebas dari FOMO, membuka kehidupan yang lebih memuaskan. Menurut Tanya Dalton, penulis The Joy of Missing Out: Live More by Doing Less dilansir Positive Psychology, Senin, 5 Agustus, JOMO mempraktikkan perawatan diri, terhubung dengan masa kini, dan belajar menghargai kedamaian dalam kesendirian. Cara menerapkan JOMO supaya lebih produktif, berikut tipsnya.

1. Lakukan aktivitas yang benar-benar Anda nikmati

Membandingkan diri dengan orang lain dalam media platform digital, tentu tidak akan membuat seseorang tenang. Mereka akan dikejar capaian-capaian yang tidak realistis, bahkan tidak dibutuhkan untuk kesejahteraan batin. Untuk itu catat aktivitas yang benar-benar Anda nikmati. Misalnya mengunjungi tempat yang tenang dengan udara sejuk serta membatasi mengakses gawai. Aktivitas ini bisa dilakukan sehari-hari selama tak lebih dari satu jam. Bisa juga mengagendakan setiap akhir pekan untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan.

cara menerapkan JOMO atau joy of missing out
Ilustrasi cara menerapkan JOMO atau joy of missing out dan bedanya dengan FOMO (Freepik/jcomp)

2. Buat rencana waktu istirahat

Kalau Anda terlalu sering mengikuti arus dan seharian hanya scroll gawai dan rebahan, saatnya mengubah kebiasaan jadi lebih seimbang. Istirahat yang dimaksud, adalah istirahat mengakses sosial media. Selain juga istirahat dari rasa takut ketinggalan tren. Anda bisa merencanakan bertemu teman dan membangun hubungan yang bermakna. Bisa juga mengisi waktu melakukan kegiatan kreatif.

3. Lakukan detoks digital secara teratur

Banyak FOMO yang muncul di laman sosial media Anda dan perbandingan sosial terjadi. Pastikan Anda mematikan sosial media selama waktu tertentu. Anda juga perlu berkomitmen pada diri sendiri dalam menjalani rencana tersebut. Sewaktu tidak mengakses sosial media, banyak aktivitas menyenangkan yang bisa Anda lakukan.

4. Perbanyak interaksi offline

Berinteraksi offline mencakup bersama keluarga, pasangan, teman, dan tetangga. Tidak harus banyak orang, tetapi dalam waktu yang tidak tergesa, Anda bisa menikmati interaksi saat tersebut tanpa terganggu dengan notifikasi sosial media lewat gawai. Dengan memperbanyak interaksi offline, Anda akan menghabiskan waktu bermakna yang menyenangkan sekaligus menenangkan.

5. Luangkan waktu untuk self-care

Tips yang terakhir untuk menerapkan JOMO, mungkin paling sulit di antara cara sebelumnya. Tetapi penting dipahami, memiliki kehidupan yang serba cepat juga butuh merawat diri. Self-care bisa dilakukan dengan cara sederhana. Seperti jalan-jalan di alam sendirian, mandi air hangat, meditasi, mendengarkan musik yang menyenangkan, dan kegiatan lain yang membuat nyaman dengan diri sendiri.

Cara menerapkan JOMO di atas, mendorong diri untuk mengikuti ritme alami, bukan ritme sosial media yang serba cepat. Maka dengan fokus mengerjakan tugas Anda, tanpa terdistraksi sosial media yang mendorong FOMO, akan memperoleh kenikmatan serta kesenangan.