Bagikan:

JAKARTA - Aktor kawakan Hollywood, Alec Baldwin akhirnya bebas dari tuduhan pembunuhan tak sengaja atas kematian sinematografer Halyna Hutchins di lokasi syuting film "Rust" tahun 2021.

Hakim Mary Marlowe Sommer dari New Mexico memutuskan untuk menolak dakwaan tersebut setelah pengacara Baldwin menuduh jaksa penuntut dan polisi menyembunyikan bukti penting. Bukti tersebut berupa peluru tajam yang diduga menjadi penyebab kematian Hutchins.

Kejutan datang saat terungkap bahwa kantor Sheriff Santa Fe telah menerima peluru tajam tersebut pada Maret lalu, namun tidak memasukkannya ke dalam berkas penyelidikan "Rust" dan tidak memberi tahu tim pengacara Baldwin.

"Penahanan bukti oleh pihak negara disengaja dan terencana," kata Hakim saat membacakan keputusannya, dilansir dari Reuters, Sabtu, 13 Juli. 

"Pembatalan dakwaan diperlukan untuk menjaga integritas sistem peradilan dan pelaksanaan hukum yang efisien," tambahnya.

Keputusan ini mengakhiri drama hukum yang berlangsung selama 18 bulan. Pemeran Jack Ryan di film The Hunt for Red October (1990) ini terlihat emosional dan memeluk istrinya usai putusan dibacakan, sebelumnya ia dicap sebagai pelaku utama oleh jaksa. Pengacara Baldwin menyebut dakwaan ini sebagai "kumpulan ketidakprofesionalan."

Selain menyembunyikan bukti, jaksa penuntut juga dihadapkan dengan mundurnya empat jaksa, termasuk jaksa utama, Erlinda Johnson, yang mengundurkan diri di hari yang sama.

Para analis hukum berpendapat bahwa kasus ini seharusnya tidak dibawa ke persidangan sejak awal.

 "Jaksa merasa perlu curang untuk mendapatkan hasil yang mereka inginkan," kata analis hukum Duncan Levin.

 "Ini adalah contoh terburuk dari sistem hukum kita," tambahnya.

Diketahui, Halyna Hutchins meninggal dunia tertembak saat syuting film "Rust". Baldwin, yang saat itu sedang berlatih adegan, tidak mengetahui bahwa senjata yang dipegangnya berisi peluru tajam.

Sementara, asisten properti yang bernama Hannah Gutierrez telah dihukum atas pembunuhan tak sengaja atas kematian Hutchins.