JAKARTA - Tagar tolak pembangunan resort alias beach club milik selebritas Raffi Ahmad ramai di media sosial Instagram. Hal ini terlihat dengan adanya fitur template di instagram yang sudah digunakan lebih dari 55 ribu pengguna instagram.
Dalam fitur tersebut bertuliskan bahwa beach club yang sedang dibangun di kawasan Gunungkidul, Yogyakarta milik Raffi Ahmad merupakan kawasan karst yang menjadi lokasi penampungan air dan dilindungi UNESCO.
"So, begini ceritanya. Raffi Ahmad lagi bangun beach club di Gunungkidul. Masalahnya, lokasi tanahnya itu ada di kawasan karst yang penting banget untuk menampung air. Dan juga masuk kawasan lindung geologi yang diakui UNESCO lho. Harusnya nggak boleh dibangun apa-apa," bunyi pesan di fitur instagram tersebut.
Padahal saat ini, warga Gunungkidul sendiri sedang mengalami krisis air kalau beach club ini tetap dibangun maka akan berdampak pada lingkungan seperti kekeringan hingga bencana banjir.
"Warga Gunungkidul sekarang sudah mengalami krisis air. Kalau beach club ini dibangun, bakal terjadi krisis air, kekeringan, kerusakan karst, banjir dan longsor," tuturnya.
Melihat hal ini, Raffi Ahmad langsung merespon terkait pemberitaan tersebut di mana ia dengan tegas mengatakan kalau ia menarik diri dari proyek pembangunan resort tersebut.
BACA JUGA:
Hal ini ia katakan karena tidak ingin memberikan kerugian bagi masyarakat maupun lingkungan seperti yang sudah tertera dalam peraturan pemerintah.
"Saya ingin menyampaikan pernyataan terkait berita yang sedang ramai dibicarakan proyek di Gunungkidul. Dan dengan ini saya menyatakan saya akan menarik diri dari keterlibatan saya dalam projek ini," tutur Raffi Ahmad dikutip VOI dari instagram pribadinya, Rabu, 12 Juni.
"Karena bagi saya apapun yang saya lakukan dalam bisnis-bisnis saya ini wajib sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Terutama harus memberikan manfaat yang baik untuk seluruh masyarakat Indonesia," tandasnya.