JAKARTA - Keintiman emosional atau emotional intimacy adalah hal penting dalam rumah tangga. Jika Anda dan pasangan berjarak secara emosi, maka interaksi akan terbatas. Terbatas bukan soal intensitas tetapi kualitas saling berbagi pikiran dan perasaan.
Dilansir dari Bustle, Jumat, 12 Maret, Dr. Wyatt Fisher yang bekerja sebagai psikolog berlisensi di Colorado mengatakan, emotional intimacy atau kedekatan emosional meliputi perasaan aman, kenal satu sama lain, tahu cara berpikir dan penerimaan.
Berdasarkan rekomendasi dari Fisher, cara membangun kedekatan emosional bersama pasangan seperti berikut ini.
Saling membagi pikiran dan perasaan
Isi kepala penuh dengan agenda? Maka Anda perlu membaginya dengan pasangan tentang apa saja rencana yang akan dilakukan.
Sedangkan berbagi isi hati dengan pasangan artinya saling mengetahui perasaan dan latar belakang lahirnya perasaan tersebut. Misalnya, ketika suatu saat merasa sedih bagilah perasaan Anda sekaligus bercerita tentang penyebabnya.
BACA JUGA:
Berbagi rahasia
Apabila keintiman emosional sudah terbentuk, maka berbagi rahasia bukan suatu hal yang menakutkan. Sebab pasangan adalah satu-satunya orang yang harus tahu semua hal tentang Anda, termasuk rahasia yang tidak pernah Anda bagi ke siapa pun.
Membangun rasa saling percaya
Apakah Anda atau pasangan bisa saling diandalkan? J. Hope Suis menerangkan, ketika sepasang manusia terjalin relasi cinta maka rasa percaya akan membuat hubungan tersebut jadi semakin kokoh.
Menerima kekurangan dan kelebihan
Kekurangan sering jadi alasan untuk meninggalkan, meski bukan satu-satunya alasan. Tetapi menerima kekurangan dan kelebihan pasangan merupakan cara membangun keintiman emosional. Dengan saling menerima maka dapat membangun rasa aman.
Menceritakan peristiwa-peristiwa penting dalam hidup
Meskipun peristiwa masa lalu adalah urusan masing-masing, tetapi pasangan perlu tahu. Kalau Anda merasa senang dengan kabar menggembirakan, pasangan juga pasti merasakan senang. Jika kabar sebaliknya, maka berbagi perasaan dan saling menguatkan dapat membangun keintiman emosional.
Saling mengevaluasi hubungan
Kait Scalisi, MPH. mengatakan bahwa pasangan yang sudah memiliki keintiman emosional tidak akan menyimpan sendiri keraguannya pada pasangan. Akhirnya memicu emosi-emosi negatif seperti marah, kecewa, dan penolakan diam-diam yang membuat hubungan rapuh.
Hubungan berpasangan yang menyenangkan tak enggan saling mengevaluasi dan memperbaiki sehingga ikatan berkembang ke arah lebih positif.
Menyelesaikan banyak hal tanpa banyak bicara
Kesibukan padat memiliki kesempatan berkomunikasi sangat terbatas dengan pasangan. Menurut Scalisi, pasangan yang memiliki keintiman emosional meski komunikasi singkat, keterbukaan penuh dan kejujuran, mampu menjaga kehangatan hubungan rumah tangga.