Bagikan:

YOGYAKARTA – Hubungan berpasangan yang secara emosional menyesakkan, tidak mendorong seseorang untuk keluar atau berpisah. Banyak orang tidak memilih berpisah atau bahkan tak mampu melepaskan diri dari komitmennya dalam hubungan berpasangan.

Hubungan yang terus-menerus merusak secara emosional jauh lebih umum terjadi daripada yang disadari kebanyakan orang. Namun, banyak orang yang tidak mampu melepaskan diri. Selama empat dekade, psikolog klinis dan konselor pernikahan di Southern California, Randu Gunther, Ph.D., bekerja mendampingi pasangan. Banyak dari mereka seolah terkunci dalam satu hubungan dan tak mampu berpisah. Apa alasan seseorang tidak memilih berpisah meski dalam hubungan tak membahagiakan? Ini penjelasan Gunter.

1. Penderitaan sebagai bayaran atas kebahagiaan yang pernah dirasakan

Pasangan yang masih berkomitmen, tentu saja pernah mengalami masa-masa paling bahagia. Ini juga yang jadi alasan mereka tidak memilih berpisah, jelas Gunther dilansir Psychology Today, Senin, 27 Mei, penderitaan yang dirasakan mereka anggap sebagai bayaran atas kebahagiaan yang pernah mereka rasakan. Mereka berharap, dengan bertahan akan mendapatkan kebahagiaan mereka kembali.

alasan kenapa pasangan nggak berpisah meski tak membahagiakan
Ilustrasi alasan kenapa pasangan nggak berpisah meski tak membahagiakan (Freepik/Azerbaijan_stockers)

2. Menganggap yang terbaik

Pengalaman masa lalu dan kekhawatiran akan masa depan membentuk sikap seseorang dalam memilih jalan hidupnya. Seseorang yang tak memilih berpisah meski hubungannya tak bahagia, mungkin juga karena alasan ini. Karena mereka memiliki pengalaman masa lalu yang buruk dan khawatir tak menemukan yang terbaik di masa depan, maka memilih bertahan meski harus mengorbankan naik-turunnya situasi emosional untuk hubungan.

3. Merasa akrab

Tak selalu dalam hubungan berpasangan, hubungan pertemanan pun juga mengalami situasi di mana tidak memutus hubungan meski membuat kecewa atau marah. Ini karena keakraban yang telah dirajut sehingga merasa nyaman meski rasa sakit menyertai hubungan tersebut.

4. Melindungi

Menurut Gunther, alasan keempat ini menyedihkan. Sebab seseorang tahu bahwa mereka harus meninggalkan hubungan untuk menyelamatkan diri. Namun tidak dapat menahan rasa sakit yang mungkin dirasakan orang lain saat ia meninggalkan hubungan tersebut.

5. Takut sendirian

Dibutuhkan jaringan sosial dari keluarga, teman, atau kelompok lain yang suportif untuk membantu seseorang meninggalkan hubungan yang menyakitkan. Terutama hubungan yang berlangsung lama. Jika seseorang mengalami patah hati, dia mungkin tidak punya tempat untuk berpaling. Maka, seseorang memilih tetap tinggal bersama pasangannya, atau keluarga, demi mendapatkan jaringan dukungan tersebut.

6. Keterikatan

Keterikatan bisa jadi alasan seseorang tidak meninggalkan hubungan yang tak membahagiakan. Misalnya, memberikan dukungan pada orang yang depresi, trauma, bahkan pelaku kekerasan atau pengguna narkoba. Ini merupakan sebuah keterikatan, misalnya karena cinta atau bisa juga karena kasih sayang.

7. Sumber daya yang tidak memadai

Sulit bagi siapapun untuk hidup dengan kurang nyaman, terutama berkaitan dengan kurangnya sumber daya. Berpisah, artinya membutuhkan sumber daya yang mahal, baik soal beli rumah, memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan kebutuhan lainnya. Untuk alasan ini, seseorang tetap bertahan pada komitmen dan tak meninggalkan hubungannya meski tak bahagia.

Melalui daftar alasan kenapa hubungan berpasangan, keluarga, atau teman tidak diputus meski tak membahagiakan. Artinya, setiap orang membuat kompromi dalam hidup mereka pada suatu waktu. Pengorbanannya, mungkin kenyamanan serta laju emosi yang rendah lalu menukik tajam.