YOGYAKARTA – Fenomena Matahari di atas Kabah akan jadi momen penting tidak hanya bagi ilmu pengetahuan, namun juga bagi umat Islam. Pasalnya saat momen tersebut terjadi, masyarakat bisa melakukan pengecekan lagi arah kiblat agar makin presisi sehingga kualitas ibadah salat yang harus menghadap kiblat bisa lebih meningkat.
Fenomena Matahari di Atas Kabah
Dilansir dari situs Kementerian Agama Republik Indonsia (RI), fenomena alam berupa posisi Matahari yang tepat di atas Kabah dinamakan dengan A’zam atau Istiwa’ Utama. Saat itu terjadi, Matahari dan Kabah akan tegak lurus secara vertikal. Tandanya cukup mudah, bayang-bayang benda yang tegak lurus akan berada di belakang arah kiblat.
Perlu diketahui bahwa fenomena di mana Matahari melintas tepat di atas kabah biasanya terjadi satu tahun dua kali. Fenomena ini juga sering digunakan sebagai salah satu cara menentukan arah kiblat. Cara penentuan arah kiblat tersebut dinamakan dengan Rashdul Kiblat.
Rashdul Kiblat dengan memanfaatkan posisi Matahari cukup akurat. Bahkan teknik tersebut sudah dipakai sejak lama yakni sejak ilmu falaq berkembang di Timur Tengah. Di Indonesia, teknik penentuan arah kiblat dengan Rashdul Kiblat juga kerap dilakukan.
Jadwal Rashdul Kiblat 2024
Dilansir dari situs Kemenag RI, fenomena Matahari di atas kabah terjadi berbeda-beda per wilayah sesuai letak geografisnya. Berikut ini jadwal Rashdul Kiblat 2024.
- Senin, 27 Mei 2024 atau 18 Zulkaidah 1445 H
- Selasa, 28 Mei 2024 atau 19 Zulkaidah 1445 H
Untuk waktunya, posisi Matahari di atas Kabah sekitar pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA.
BACA JUGA:
Cara Luruskan Arah Kiblat dengan Rashdul Kiblat
Ditjen Bimas Islam Kemenag memberikan imbauan kepada seluruh umat Islam di Indonesia agar melakukan pengecekan lagi kelurusan arah kiblat di hari Senin dan Selasa, 27 dan 28 Mei sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan.
Kementerian Agama juga melakukan pengukuran arah kiblat serentak di seluruh Indonesia pada hari ini, 27 Mei.
Cara cek arah kiblat apakah lurus atau belum bisa dilakukan dengan alat sederhana yakni sebagai berikut, dilansir dari Bimas Islam.
- Cari lokasi dengan permukaan dasar yang rata sekaligus terpapas cahaya Matahari
- Cari benda yang jadi patokan dengan kriteria harus berdiri tegak lurus atau bisa menggunakan lot/bandul
- Pelurusan dilakukan tepat saat Rashdul Kiblat atau Istiwa A'zam tiba yakni pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA. Masyarakat bisa menggunakan jam pengukuran yang dianjurkan BMKG, RRI, dan Telkom
- Setelah jam tiba, perhatikan bayangan di benda tegak lurus yang dijadikan patokan
- Setelah itu tandai menyesuaikan garis bayangan yang muncul dari benda patokan tadi
- Garis lurus yang menghadap matahari merupakan arah kiblat pada lokasi tersebut.
Itulah informasi terkait fenomena Matahari di atas Kabah. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.