Bagikan:

YOGYAKARTA - Psikotes akan dijalani oleh seseorang yang sedang melamar sebuah pekerjaan. Dalam psikotes terdapat tes proyektif yang meminta peserta untuk menggambar orang, pohon, dan rumah. Lantas apa arti menggambar orang saat psikotes?

Sebagai informasi, tes proyektif adalah jenis tes untuk mengkategorikan atau melihat karakter individu berdasarkan stimulus ambigu. Salah satunya adalah melalui tes menggambar orang. Dalam tahapan ini, peserta diminta menggambar manusia sesuai dengan imajinasi masing-masing. 

Tes menggambar dalam psikotes digunakan sebagai bahan untuk mengetahui sifat atau kepribadian seseorang. Tes ini memang tidak memiliki ukuran nilai pasti seperti tes hitungan atau akademik, sehingga ada aspek-aspek penilaian tersendiri. Meskipun tidak ada ketentuan benar ataupun salah, penting bagi Anda mengetahui cara penilaian tes menggambar ini. 

Arti Menggambar Orang saat Psikotes

Sebelum memahami lebih jauh seluk-beluk tes menggambar, mari kenali lebih dulu sejak kapan awal mula prosedur ini digunakan dalam psikotes. Psikotes menggambar orang diperkenalkan pada tahun 1885 oleh Ebenezer Cooke. Ia punya temuan bahwa menggambar manusia dapat mempengaruhi tumbuh kembang seorang anak. 

Oleh Florence Goodenough pada tahun 1926, tes menggambarkan manusia semakin dipopulerkan sebagai tes kepribadian. Bentuk psikotes ini bertujuan untuk melihat kepribadian atau karakter seseorang berkaitan dengan kemampuan dalam bekerja. 

Menurut Goodenough, dari hasil gambaran juga bisa dilihat visi-misi dari orang tersebut. Lantaran tidak ada instruksi khusus yang diberikan, gambar yang lebih detail dapat menunjukkan visi-misi kerja yang lebih baik. 

Waktu pengerjaan psikotes menggambar manusia juga tidak terlalu lama. Anda diminta membuat gambar orang secara proporsional dalam waktu umumnya 10-15 menit. Anda tidak perlu berpikir keras untuk menghasilkan gambar yang bagus, sebab yang dinilai bukan dari segi keindahan melainkan lebih pada kelengkapan anggota tubuh. 

Tips Lolos Psikotes Menggambar Orang

Banyak orang merasa kebingungan ketika mendapat tes menggambar manusia. Sifat tes gambar ini sama dengan bentuk psikotes lainnya, seperti menggambar pohon dan rumah. Penilaian tidak mengacu dari perhitungan atau ukuran khusus, namun terdapat beberapa aspek yang menjadi bahan pertimbangan. 

Walaupun tidak diminta menggambar secara sempurna atau estetik, namun Anda tetap harus memperhatikan gambaran yang dibuat. Berikut ini beberapa tips lolos psikotes menggambar orang yang bisa Anda terapkan:

Menggambar Orang Sesuai Jenis Kelamin dan Manusia Nyata

Anda bisa memulai dengan memilih jenis kelamin orang yang ingin Anda gambarkan. Disarankan untuk menggambarkan sesuai dengan jenis kelamin Anda sendiri. Sebagai contoh, jika Anda adalah seorang pria maka lebih baik menggambarkan orang berjenis kelamin laki-laki. Anda juga dapat menambahkan perkiraan usia pada gambar Anda agar karakter manusia yang dihasilkan bisa terlihat.

Anda dapat menggambarkan individu yang ada dalam kehidupan nyata, seperti panutan, tokoh terkenal, dan lain sebagainya. Hindari menggambar karakter dari anime atau kartun. Dengan demikian, ketika diminta untuk menjelaskan maka bisa memberikan penjelasan yang lebih jelas dan mendalam.

Memperhatikan Detail Gambar

Gambarkanlah dengan lengkap dari bagian kepala hingga ujung kaki. Jangan lupa menggambar pada detail-detail kecil seperti alis, bulu mata, dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar perekrut dapat menilai seberapa teliti Anda dalam bekerja.

Anda juga bisa menggambarkan ekspresi, seperti kebahagiaan, kesedihan, atau kebingungan. Jika Anda menggambarkan kebahagiaan, ini dapat menandakan bahwa Anda optimis dan bersemangat dalam menghadapi berbagai jenis pekerjaan. Jika memungkinkan, Anda dapat melekatkan gambaran profesi seseorang dengan posisi sedang melakukan aktivitas, seperti guru, atlet, pebisnis, dan lainnya. 

Memperhatikan Posisi dan Ukuran Gambar

Hal lain yang nggak boleh Anda lewatkan adalah memastikan proporsinya seimbang. Hindari menggambar dalam bentuk kelebihan seperti di bagian kepala yang terlalu besar atau tangan yang terlalu kecil. Keseluruhan proporsi pada hasil gambaran Anda akan dinilai.

Menggambar orang dengan proporsi yang besar mungkin menandakan kepercayaan diri yang tinggi, sifat agresif, dan tingkat aktivitas yang tinggi. Sebaliknya, gambar dengan proporsi kecil bisa menunjukkan kurangnya keyakinan pada diri sendiri, sifat introvert, dan kurang optimis.

Gaya orang yang digambarkan juga memiliki makna tersendiri. Posisi tangan yang terbuka bisa menggambarkan sifat yang terbuka, sementara posisi tangan yang tertutup dapat menunjukkan adanya masalah dalam hubungan sosial. Anda juga dapat menggambar orang tersebut dalam berbagai posisi seperti duduk, berdiri, berbaring, dan sebagainya.

Memperhatikan Garis Gambar

Pada setiap psikotes gambar, pastikan Anda memperhatikan ketelitian garisnya. Hindari membuat garis yang terputus-putus. Selain itu, pastikan ketebalan garis tidak terlalu ekstrem, baik itu tidak terlalu tebal maupun terlalu tipis. Cobalah untuk menggambar dengan satu garis yang kontinu.

Ketebalan garis pada berbagai bagian dapat memberikan petunjuk tentang kepribadian Anda. Misalnya, jika ada penekanan pada garis-garis wajah maka ini bisa mengindikasikan kurangnya rasa percaya diri. Sementara penekanan pada garis leher dapat menggambarkan tekad yang kuat dan keteguhan hati.

Demikianlah ulasan mengenai arti menggambar orang saat psikotes. Sangat penting untuk memperhatikan beberapa aspek ketika menghasilkan gambar yang mempengaruhi penilaian karakter atau kepribadian Anda. Anda bisa berlatih sendiri terlebih dahulu sebelum menjalani tes ini. Baca juga cara merekrut karyawan yang berkualitas

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan info terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.