Bagikan:

JAKARTA - Setiap anak terlahir dengan bakat masing-masing. Orangtua bisa menggali, mengasah, dan mengembangkan bakat anak sehingga kemampuannya dapat berkembang secara optimal.

Biasanya anak-anak mulai menunjukkan minat dan kesukaan terhadap sesuatu pada usia balita (2-5 tahun). Pendampingan orang tua sangat diperlukan untuk memaksimalkan bakat anak.

Seperti yang dilakukan Vera Lasut ketika mendampingi putra keduanya, Damar Abhikrisna bergabung dalam pameran lukisan bertajuk Anak Merdeka di Marchand Bintaro mulai 2-30 Maret.

"Ini adalah pameran pertama Abhi, pameran bersama dengan 46 anak lainnya. Masing-masing memberikan satu karya, nah Abhi menampilkan lukisan kanvas berjudul Saturn 2050," ujar Vera saat pembukaan pameran, Sabtu, 2 Maret.

Menurutnya, kebiasaan melukis bersama anak membentuk bakat Abhi. Produser yang baru memproduksi film Godaan Setan yang Terkutuk ini membebaskan anaknya mencoba segala macam seni.

"Nggak ada perlakukan khusus dalam mendidik anak, tapi memang dari kecil itu sudah biasa melihat aku melukis. Jadi sudah kenal seni dari kecil, kalau aku melukis, Abhi suka ikutan minta kanvas. Aku izinkan pakai alat-alatku, tapi aku selalu memberikan dia bebas ekspresi, mau seperti apa terserah. Mungkin karena dia melihat aku melukis seperti apa, sering melukis bersama jadi dia dapat pelajaran tersendiri," katanya.

Meskipun sibuk, Vera selalu meluangkan waktu untuk mendampingi tumbuh kembang anak. Bahkan setiap anak mendapatkan waktu sendiri agark bisa bebas mengekspresikan yang disuka.

"Bakat dan minat anak itu beda-beda, kita harus luangkan waktu untuk melakukan apa yang mereka mau. Dari sinilah kita bisa mengenal apa yang menjadi bakat anak. kalau ada waktu untuk menemani, aku suka bikin quality time dengan masing-masing anak jadi bisa tahu dan mengarahkan dengan baik." terangnya.

Ketika bakat melukis Abhi sudah terlihat, maka Vera yang juga seorang pelukis membebaskannya untuk menuangkan apa yang ada dalam pikirannya. "Dari kecil emang kita sudah suka main art bareng. Aku sering ajak bikin seni dari bayi, aku bikin aman yang untuk anak. Nah, ketika makin besar mereka ingin memakai alat-alatku, aku selalu membolehkan mereka. Mau gambar apa ya terserah, kebetulan yang dipamerkan sekarang Planet Saturnus ini benar-benar karya sendiri. Abhi minta kanvas, minta cat, dan mau gambar planet, aku biarin dan nggak lihat prosesnya, jadi lukisannya. Deskripsi karya juga dari Abbu sendiri, aku tanya lalu aku tuliskan di katalog," katanya.

Lukisan tentang planet saturnus yang dipamerkan Abhi, kenang Vera, dibuat dalam 30 menit sepulang sekolah. Tanpa campur tangannya, Abhi menyelesaikan sendiri dan hasilnya membuat Vera tercengang.

"Nggak pernah dipaksa ya, karena dari kecil selalu mengerjakan bersama-sama. Kalau bikin art, Abhi bersama dengan kakak dan adiknya nggak pernah dilarang. Paling aku kasih dasar-dasarnya aja, misalnya merah campur biru jadi ungu, mereka coba-coba sendiri. Jadi kalau mereka minta aku penuhin, makanya nggak pernah mereka nggak mood, karena mereka yang mau. Alat-alatku dan alat mereka itu nggak ada yang berbeda. Mau pakai kanvas, cat apa saja aku bolehin," paparnya.

Kebebasan yang diberikan pada anak, membuat mereka tak merasa tertekan. Ditambah, Vera menjadikan diri sendiri sebagai contoh untuk anak. "Jadi ketika aku biarin bebas berekspresi, ketika kita melakukan, mereka juga ikutan dengan memberikan contoh untuk mereka. Aku nggak memaksa anak, biarkan mereka berkreasi. kalau sudah siap baru dimaksimalkan.

Terakhir, berikan apresiasi sebagaimana Vera mengikutkan lukisan Abhi untuk pameran. Vera berharap pameran lukisan anak bisa makin bertambah sebagai penyaluran bakat anak.

"Pameran ini bisa menjadi ruang presentasi karyanya, menjelaskan apa yang ada di pikirannya. Tentu harapannya Abhi bisa lebih percaya diri dan semangat berkarya ke depan.

Event pameran lukisan bersama anak-anak ini sangat bagus karena bisa menjadi saluran untuk menyampaikan bakat anak. Harapannya bisa kontinyu ya supaya bisa membantu anak berkarya dan menjadi perupa yang hebat," tegasnya.