YOGYAKARTA - Prediabetes perlu dipahami setiap orang untuk mengantisipasi risiko penyakit diabetes. Kondisi ini bisa menjadi indikator awal dari perkembangan penyakit diabetes melitus tipe 2 ke depannya. Lantas kapan dikatakan prediabetes dan gejala-gejala yang bisa dideteksi?
Prediabetes adalah kondisi gula dalam darah yang tinggi atau melampaui batas normal. Namun gula darah tahap prediabetes masih belum setinggi pada penderita diabetes tipe 2. Meski belum dikategorikan terjangkit diabetes, namun jika tidak segera ditangani maka kondisi berpotensi menjadi diabetes melitus.
Kapan Dikatakan Prediabetes?
Sebagai pemahaman awal, prediabetes adalah kondisi kadar gula darah (glukosa) naik, namun belum mencapai ambang batas untuk disebut diabetes. Namun orang yang mengalami prediabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes apabila tidak segera ditangani secara tepat.
Orang disebut prediabetes ketika memiliki kadar gula darah puasa antara 100-125 mg/dl. Lantas apa perbedaan prediabetes dan diabetes? Pasien dikatakan diabetes ketika kadar gula darah puasa mencapai 126 mg/dl atau melebih jumlah tersebut. Prediabetes menjadi tanda bahwa sensitivitas tubuh terhadap insulin mulai melemah atau menurun.
Penyebab Prediabetes
Penyebab prediabetes pada dasarnya sama dengan diabetes melitus. Hanya saja tingkat keparahan atau kadar gula darahnya yang berbeda. Prediabetes terjadi karena terganggunya proses pengolahan glukosa menjadi sumber energi.
Gangguan pengolahan glukas tersebut disebabkan akibat sel-sel tubuh tidak merespon dengan baik terhadap insulin. Meskipun pankreas menghasilkan insulin lebih banyak, tetapi tidak mampu untuk mengimbanginya. Kondisi inilah yang membuat glukosa yang seharusnya masuk ke sel tubuh dan diolah jadi energi, justru mengalami penumpukan di aliran darah.
Prediabetes juga bisa dialami oleh orang yang memiliki riwayat keturunan atau genetik dari orang tua berpenyakit diabetes. Selain itu, berat badan berlebih serta kurang beraktivitas juga dapat menjadi penyebab prediabetes.
Risiko Prediabetes
Prediabetes sebenarnya dapat dialami oleh siapa saja. Namun ada beberapa kategori orang yang memiliki risiko lebih tinggi terkena prediabetes. Berikut ini beberapa kondisi yang berisiko menyebabkan prediabetes.
- Adanya riwayat genetik prediabetes atau diabetes
- Menderita diabetes gestasional saat hamil
- Terlalu banyak atau terlalu sering mengonsumsi minuman manis
- Usia di atas 45 tahun
- Kurang beraktivitas atau berolahraga
- Kebiasaan merokok
- Penderita PCOS, hipertensi, dan overweight atau obesitas
Gejala Prediabetes
Kondisi prediabetes kerap kali tidak menunjukkan gejala tertentu, sehingga pengidapnya tidak menyadari. Namun sebagai langkah untuk lebih waspada, kenali beberapa gejala prediabetes berikut ini.
- Luka tidak cepat kering
- Penglihatan kabur
- Lebih sering buang air kecil
- Kerap merasa kesemutan di kaki dan telapak tangan
- Gampang merasakan lelah
- Mudah merasa lapar dan haus
Diagnosis Prediabetes
Diagnosis prediabetes menjadi langkah penting dalam memantau kondisi kesehatan. Medical check up ini hanya dapat dilakukan oleh dokter melalui serangkaian tes. Berikut ini penjelasan dari tes untuk diagnosis prediabetes:
Tes Toleransi Glukosa Oral
Untuk menjalani tes ini, pasien harus puasa. Pasien kemudian mengkonsumsi minuman gula khusus. Setelah itu, pasien akan melakukan tes gula darah 2 jam setelah minum larutan tersebut. Hasil yang menunjukkan pasien prediabetes yakni ketika kadar gula darah berada dalam angka 140-199 mg/dL.
Tes Hemoglobin A1c
Tes hemoglobin A1c ini digunakan untuk mengetahui rata-rata kadar gula darah rentang waktu 3 bulan terakhir. Lewat tes diagnosis ini akan menunjukkan pasien dikatakan prediabetes jika kadar HbA1c berkisar antara 5,7-6,4%.
Tes Gula Darah Puasa (GDP)
Tes GDP dilakukan untuk memeriksa kadar gula darah dalam keadaan puasa atau perut kosong. Pasien yang menjalani tes ini harus puasa 8 jam sebelum pemeriksaan. Pasien dikatakan prediabetes jika kadar gula darah antara 100-125 mg/dL.
Mencegah dan Mengobati Prediabetes
Mengetahui kadar gula darah sangatlah penting untuk mencegah dan menangani prediabetes sebelum terlambat. Tanda prediabetes normal adalah ketika kadar gula darah puasa berada dalam angka normal, yaitu 100 mg/dl.
Meski belum memasuki tahap diabetes melitus, pastikan segera melakukan penanganan supaya tidak menjadi diabetes tipe II.
BACA JUGA:
Mencegah Prediabetes
Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah risiko prediabetes:
- Melakukan olahraga rutin
- Menjalani istirahat dengan cukup, seperti tidur teratur
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang
- Menghentikan atau menghindari kebiasaan merokok
- Menjalani tes kadar gula darah secara berkala
- Menjaga berat badan tetap ideal agar terhindar dari obesitas.
Mengobati Prediabetes
Berikut ini sejumlah tips yang bisa Anda terapkan untuk mengobati prediabetes:
- Menerapkan pola hidup sehat, seperti berolahraga dan mengonsumsi makanan sehat
- Program penurunan berat badan
- Menghentikan kebiasaan merokok
- Mengonsumsi obat diabetes sesuai anjuran dokter
Demikianlah penjelasan kapan dikatakan prediabetes sebelum dianggap penyakit diabetes tipe II. Sebagai upaya untuk menjaga kesehatan, sebaiknya Anda melakukan tes kesehatan secara berkala untuk bisa melakukan pencegahan dan penanganan yang tepat. Baca juga risiko penyakit berdasarkan golongan darah.
Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI. Kami menghadirkan kabar terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.