Bagikan:

YOGYAKARTA – Sebagian perokok konvensional yang beralih ke vape atau rokok elektrik beranggapan bahwa uap yang dihasilkan vape tidak begitu berbahaya ketimbang asap rokok tembakau. Memangnya, apa sih perbedaan asap rokok dan vape? Manakah yang lebih berbahaya? Jawaban dari pertanyaan tersebut dapat disimak dalam ulasan berikut ini.

Perbedaan Asap Rokok dan Vape

Dirangkum dari berbagai sumber, berikit ini adalah perbedaan asap rokok tembakau dan vape yang perlu Anda ketahui.

1. Proses terbentuknya asap

Dilihat dari proses terbentuknya asap, asap dari rokok tembakau berasal dari pembakaran pada suhu sekitar 600 derajat Celcius. Karena asap rokok berasal dari proses pembakaran, maka risiko terhadap kesehatan lebih besar ketimbang vape.

Pada vape, asap yang terbentuk berasal dari sistem pemanasan cairan dengan suhu terkontrol. Keluaran dari vape berbentuk uap dari cairan perasa buah, dan nikotin yang dipanaskan.

2. Bau

Asap rokok konvensional atau tembakau meninggalkan bau dan tidak larut dalam cairan. Sedangkan rokok elektrik atau vape meninggalkan uap yang larut dalam cairan dan bau dari perasa buah.

3. Kandungan yang dapat berpotensi berbahaya

Di dalam asap rokok terkandung zat yag bernama TAR. Tar dihasilkan oleh proses pembakaran pada tembakau dan bersifat karsinogenik (memicu pertumbuhan sel kanker di dalam tubuh). TAR menyumbang 2 ribu dari 7 ribu bahan kimia berbahaya yang hadir di asap rokok tembakau.

Pada vape, uap yang dihasilkan tidak mengandung TAR. Kendati demikian, menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Seriikat (FDA), uap rokok elektrik mengandung Tobacco Spesific Nitrosamin (TSNA) yang bersifat toksin dan diethylene glycol (DEG) yang dikenal sebagai karsinogen.

4. Risiko kesehatan

Asap rokok tembakau dapat menghadirkan risiko kesehatan yang lebih besar ketimbang vape.

Di dalam rokok tembakau terkandung sekitar 250 jenis zat beracun dan 70 di antaranya bersifat karsinogenik. Bahkan, hanya dari asapnya saja, rokok tembakau mengandung ratusan senyawa berbeda dan sebagian bersifat racun bagi tubuh, seperti karbon monoksida, tar, hidrogen sianida, dan benzene.

Pun demikian dengan rokok elektrik. Di dalamnya terkandung beberapa zat beracun seperti:

  • Formaldehida atau formalin.
  • asetaldehida
  • Propylene glycol
  • gliserin
  • Zat pemberi rasa (nitrosamine)
  • Kadmium
  • Logam berat, seperti nikel dan timbal

Formaldehida dan asetaldehida merupakan senyawa kimia golongan karbonil dan bersifat karsinogenik. Kadar kedua senyawa tersebut dapat meningkat seiring naiknya suhu pada perangkat vaping yang digunakan. Suhu yang semakin tinggi juga dapat meningkatkan kadar nikotin di dalam uap yang dihasilkan oleh vape.

Selain itu, zat perasa dalam rokok elektrik bisa mengakibatkan gangguan pada mulut, tenggorokan, saluran pernapasan, dan saraf. Dalam kasus yang lebih parah, zat perasa ini bisa mengakibatkan penyakit paru serius, seperi emfisema dan bronchiolitis obliterans.

5. Kandungan nikotin

Asap dari rokok tembakau dan uap yang dihasilkan oleh vape sama-sama mengandung nikotin. Bedanya, kadar nikotin pada rokok tembakau lebih tinggi ketimbang vape. Perbedaan ini membuat rokok elektrik beresiko lebih rendah menyebabkan penyakit kardiovaskular daripada rokok tembakau.

Demikian informasi tentang perbedaan asap rokok dan vape. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan para pembaca setia VOI.ID.