Bagikan:

JAKARTA - Model Rusia, Alesya Kafelnikova yang berpose telanjang di atas gajah di Bali awal bulan ini, buka suara terkait postingan kontroversialnya tersebut.

Perempuan 22 tahun berbaring tanpa busana di atas gajah Sumatera yang terancam punah. Dia lantas memposting video tersebut di Instagram-nya.

Alesya, yang juga putri mantan juara dunia tenis Rusia, Yevgeny Kafelnikov, membagikan video dan gambar tersebut dua pekan lalu, dilengkapi dengan caption 'Getaran alami' dalam bahasa Inggris.

Dalam postingan terpisah, dia juga berbagi foto dengan seekor gajah yang memberi tahu pengikutnya bahwa 'mencintai alam adalah sifat manusia'.

Postingan tersebut dikecam berbagai pihak, termasuk Save the Asian Elephants yang menyebutnya sebagai 'hal lain yang tragis'.

Sejak menerima tanggapan beragam di media sosial dalam postingan yang sekarang sudah dihapus tersebut, Alesya meminta maaf karena menyebabkan pelanggaran. Namun, di sisi lain, dia juga mengklaim pengkritiknya keliru memandang "kecantikan yang luar biasa" sebagai tindakan vulgar.

"Sangat disayangkan orang melihat ini sebagai hal vulgar, dan bukan sebagai keindahan dan cinta pada alam. Saya suka binatang, saya suka gajah! Dan saya sangat mencintai Bali! Saya harap Anda masing-masing akan membangkitkan cinta estetika untuk postingan saya dan keindahannya," dalam postingannya baru-baru ini, Aleysa meminta maaf.

"Itu adalah pemotretan pribadi, saya sama sekali tidak bermaksud untuk menyakiti perasaan orang lokal. Kami mencintai budaya Bali dan menghormati aturan Indonesia. Mohon maaf jika Anda melihat hal lain dalam hal ini."

Dia menambahkan: "Tujuan saya adalah untuk menunjukkan kepada Anda bahwa saya mencintai dan menghormati hewan dan terutama gajah lebih dari apapun.

"Saya berharap semua orang yang begitu negatif akan membangkitkan cinta estetika untuk posting saya dan Anda akan melihat keindahan yang luar biasa di dalamnya!"

Menurut SunOnline, Kepala Dinas Pariwisata Bali Putu Astawa mengkritik aksi sang model.

Dia mengatakan pengambilan gambar termasuk video pendek "jelas tidak memenuhi norma yang kami promosikan sebagai bagian dari pariwisata di Bali".