JAKARTA - Angger Dimas kembali hadir di Polda Metro Jaya untuk menjalankan tes psikologi terkait kasus kematian putranya, Dante. Angger menuturkan, tes ini dilakukan untuk menggali lebih dalam kejiwaannya usai ditinggalkan sang anak.
"Tes psikologi aja sih, kita emang udah biasa kalau misalnya ada kehilangan, kita harus digging untuk psikologi kita, apakah kita jadi gila atau nggak," kata Angger Dimas di Polda Metro Jaya, Selasa, 13 Februari.
Angger sendiri diperiksa selama 2,5 jam dengan beberapa pertanyaan yang bersifat normatif saja.
"(Diperiksa selama) 2,5 jam. Pertanyaan ngalir aja, 'bagaimana, apa kabar?' apa yang dirasain saat almarhum tidak ada'," tuturnya.
Sebelumnya pihak Polda Metro Jaya sempat menggelar konferensi pers kasus kematian anaknya. Pelaku pembunuhan Dante, Yudha Arfandi alias YA juga didatangkan di dalam konferensi pers tersebut.
Melihat hal ini, Angger Dimas mengatakan kalau ia tidak dipersilakan untuk bertemu secara langsung dengan YA. Ia juga tidak pernah mengajukan permintaan untuk bertemu.
BACA JUGA:
"Nggak dipersilahkan. Pernah nggak sih Bang? Nggak pernah (minta)," jawab Angger Dimas.
Ketika ditanya apakah secara pribadi ada keinginan bertemu, Angger hanya menyampaikan pengingat kepada YA terkait hukum tabur tuai.
"Saya sih pengen menyampaikan aja ya kalau misalnya dia mau tetap apa yang kau tanam itu yang kau tuai. Ya tabur tuai aja lah," paparnya.