Bagikan:

YOGYAKARTA – Rumah mode Hermes, berdasarkan timeline produksi crafting telah sampai pada generasi ke-6. Mulai dari Thierry Hermes pada 1837 yang membuat harness dan membuka bengkel. Kesedehanaan bergerak mengikuti pergerakan zaman. Generasi pertama crafter diwariskan pada generasi selanjutnya, Emile Hermes, putra Charles-Emile yang menawarkan barang-barang yang memenuhi kebutuhan masyarakat. Mulai dari pelana atau harness, tali kekang, hingga barang lain berbahan kulit.

Sampailah pada perubahan generasi, cucu buyut Thierry Hermes, Nicolas Puech merupakan generasi ke-5 bisnis rumah mode yang pertama didirikan di Paris. Melansir Forbes, Jumat, 15 Desember, Puech mengundurkan diri dari dewan pengawas Hermes pada Agustus 2014. Namun, pewaris tunggal yang tidak menikah dan sekarang berusia 80 tahun mengangkat ahli waris berusia 51 tahun, yang mana ia adalah mantan tukang kebun.

Nicolas puech, pewaris generasi ke-5 bisnis rumah mode hermes
Ilustrasi logo dan toko rumah mode Hermes (Sumber: Preview)

Dilansir New York Post, Puech diduga megnatur kisah suksesi yang melibatkan tukang kebunnya yang berusia 51 tahun. Puech belum menikah dan tidak memiliki anak, berencana untuk secara resmi menunjuk mantan tukang kebun dari keluarga sederhana di Maroko sebagai ahli warisnya. Tukang kebun ini, dilaporkan menikah dengan seorang wanita dari Spanyol dan memiliki dua anak. Puech akan mewariskan sebagian besar kekayaannya, termasuk property di Marrakesh, Maroko dan Monteux, Swiss senilai 5,9 juta dolar.

Merek Hermes berkembang hingga memiliki valuasi sebesar 220 USD dan kini menjadi perusahaan publik terbesar ketiga di Prancis. Puech, yang dilaporkan memiliki sekitar hampir 6 persen saham perusahaan Hermes, memiliki kekayaan antara 9 miliar hingga 10 miliar franc Swiss atau antara US$10,3 miliar dan US$11,4 miliar atau sekitar Rp170,44 triliun. Seluruh harta tersebut menempatkannya di antara jajaran orang terkaya di Swiss. Miliarder satu ini dilaporkan sedang dalam proses mewariskan kekayaan tersebut kepada mantan tukang kebunnya dan telah menyewa tim hukum untuk membawanya melalui proses tersebut. Dia juga dilaporkan sedang dalam proses menata ulang tanah milik para dermawan.

Sayangnya identitas tukang kebun calon pewaris harta Hermes dari Nicolas Puech, tidak diketahui. Melihat sejarah Puech dengan perusahaan yang didirikan kakeknya, menjadi lebih jelas mengapa dia mencari cara yang tidak biasa untuk mewariskan kekayaannya. Pada 2014, pewaris Hermès ini keluar dari dewan pengawas perusahaan dalam keadaan yang sulit setelah saingan mode LVMH mengakuisisi 23 persen saham Hermès menjadi bagian dari tawaran pengambilalihan yang tidak bersahabat, dan sebagian besar dilakukan secara diam-diam.

bisnis rumah mode Hermes
Ilustrasi logo dan toko rumah mode Hermes (Sumber: Hermes)

Anggota keluarga Puech yang lain mendirikan perusahaan induk dengan saham mereka untuk memblokir pengambilalihan oleh LVMH, meskipun Puech tetap mempertahankan sahamnya. LVMH dan pendiri Bernard Arnault kemudian setuju untuk mendivestasikan sahamnya di perusahaan tersebut dan setuju untuk tidak membeli lagi selama lima tahun. Namun perseteruan tersebut rupanya menimbulkan luka yang tidak dapat diperbaiki antara Puech dan anggota keluarganya yang lain.

“Dia mengundurkan diri karena selama beberapa tahun dia merasa dikepung oleh anggota keluarganya, yang telah menyerangnya dari beberapa sisi, tidak hanya terkait LVMH,” kata juru bicara Puech saat itu, dilansir Fashion Network.

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh bank Swiss, UBS, Puech merupakan kelompok miliarder yang berencana mewariskan kekayaan senilai US$5,2 triliun dalam beberapa dekade mendatang sebagai bagian dari transfer kekayaan besar-besaran. Para miliarder tersebut biasanya membagi kekayaannya kepada keturunannya dan kegiatan filantropis. Banyak pula yang berencana menyerahkan kendali atas perusahaan mereka supaya anggota keluarganyauntung. Namun, Puech tampaknya adalah orang pertama yang membuang kebiasaan tersebut dan memilih untuk mewariskan kekayaannya kepada seseorang yang tampaknya memberikan kesan yang cukup besar dalam hidupnya.

Mewariskan pada saudara angkat yang baru diadopsi pada usia 50-an tahun, sangat jarang terjadi. Ini merupakan pilihan Puech mewariskan bisnis rumah mode Hermes beserta aset saham yang sangat rumit prosesnya. Puech juga diketahuia telah menjanjikan kekayaannya sebagi bagian dari Yayasan Isocrates yang didirikannya pada 2011. Perjanjian suksesi ini, dibatalkan secara sepihak hingga kabar pewarisan harta kepada tukang kebun yang membuat Puech terkesan.